Berita

ilustrasi/net

MARI Terus Ungkap Peradaban Tiang Kekar di Indonesia

KAMIS, 16 JULI 2015 | 07:20 WIB | LAPORAN:

. Peradaban Kekar Tiang Indonesia yang bermula di Situs Gunung Padang semakin terlacak dengan ditemukannya punden berundak yang tersusun dari batu persegi panjang atau columnar joint di sekitar Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) pimpinan Dr. Ali Akbar terus berupaya mengungkap hubungan peradaban antara Kekar Tiang (Columnar Joint) di Indonesia. Columnar Joint yang digunakan di Situs Gunung Padang terus dilacak hubungannya dan kesinambungannya dengan situs lain. Situs Gunung Padang itu sendiri berdasarkan hasil riset terakhir berasal dari tahun 5200 Sebelum Masehi.

Batuan penyusun Situs Gunung Padang sangat khas, yakni berukuran panjang dan umumnya berpenampang persegi lima atau lazim disebut Columnar Joint. Berdasarkan penelusuran Ali Akbar, ternyata columnar joint juga digunakan sebagai prasasti "Yupa" Kerajaan Kutai di Kalimantan, prasasti Kota Kapur Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, Prasasti Batutulis Peninggalan Kerajaan Pajajaran di Bogor bahkan sampai yang disebut "Cancangan Gajah" peninggalan Patih Gajah Mada pada masa Kerajaan Majapahit di Trowulan.


"Penggunaan columnar joint pada 'ikon-ikon peradaban Indonesia' tersebut tampaknya bukan suatu kebetulan belaka," ujar Ali Akbar kepada Kantor Berita Politik RMOL pagi ini, Kamis, (16/7).

Penemuan terbaru MARI selama kegiatan Lacak Artefak di bulan Ramadhan 2015 ini, jelas Ali Akbar, adalah struktur punden berundak yang dibuat menggunakan columnar joint di Pelabuhan Ratu. Tangga batu yang dibuat dari potongan-potongan columnar joint ditemukan mengarah ke atas dan di bagian atas terdapat punden berundak (stepped pyramid).

"Penemuan terbaru ini cukup mencengangkan karena membuka kemungkinan kaitan antara Situs Gunung Padang di Cianjur dengan Situs Pelabuhan Ratu di Sukabumi," ujar Ali Akbar.

Penemuan ini, uangkap Ali Akbar, juga tergolong langka karena punden berundak umumnya ditemukan di perbukitan atau pegunungan yang berada di pedalaman. Kini punden berundak ditemukan hanya 100 meter dari bibir pantai yang mengindikasikan adanya Budaya Maritim. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya