Berita

ilustrasi/net

Bisnis

PLN Klaim Tak Berniat Setrum Rakyat

KAMIS, 16 JULI 2015 | 01:40 WIB | LAPORAN:

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero, Sofyan Basir memastikan, pihaknya sama sekali tak berniat "nyetrum" rakyak kecil dalam wacara pemangkasan subsidi listrik.

Yang ingin dilakukan PLN, katanya, hanya menertibkan penerima subsidi listrik. Pasalnya, selama ini banyak pelanggan daya 450 dan 900 watt ternyata orang kaya.

"Kami ingin masyarakat mampu yang selama ini menerima subsidi dapat dikurangi secara perlahan-lahan. Karena, jumlah mereka sangat signifikan. Kami menemukan sebagian mereka memiliki rumah mewah, punya kendaraan, tapi menggunakan daya 900 watt dengan beberapa meteran. Hal seperti inilah yang ingin kami hilangkan,” jelas Sofyan dalam keterangannya ke RMOL, kemarin.


Nah, agar subsidi listrik itu tetap sasaran, PLN usul ke depan subdisi diberikan langsung ke masyarakat tidak mampu melalui program kartu yang dikeluarkan pemerintah. Melalui kartu itu, masyarakat akan mendapat bantuan langsung tunai untuk bidang listrik, pendidikan, dan sosial. Tidak seperti sekarang, subsidi diberikan ke PLN.

Sofyan berharap, subsidi langsung dapat terwujud pada 2016. Dengan begitu, subsidi listrik diperkirakan dapat berkurang 20 hingga 30 persen per tahun.

"Jadi bukan kami ingin mengurangi atau meniadakan subsidi pada rakyat miskin. Kami akan tambah kalau memang ada penambahan rakyat miskin," tegas Sofyan.

Untuk masyarakat mampu yang masih menggunakan daya 450 dan 900 watt, akan dilakukan setelah PLN melakukan penertiban. Salah satu caranya dengan mengganti meteran daya listrik menjadi meteran dua arah.

"(Meteran dua arah) ini memungkinkan untuk dipantau langsung dari kantor pusat," jelasnya.

PLN akan memperbaiki sistem ini dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun ke depan. Jika selesai, maka PLN akan menghemat anggaran hingga Rp 30 triliun dalam satu tahun. Jadi penerima subsidi mendapatkan hak yang sebenarnya,” ucapnya.[dem]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya