Berita

Bisnis

ITF Dukung Normalisasi Jalur-Jalur KA Terbengkalai

SENIN, 13 JULI 2015 | 18:10 WIB | LAPORAN:

. Federasi Serikat Pekerja Transportasi Internasional atau ITF (International Transport worker’s Federation) dan afiliasinya mendukung program pemerintah menormalisasi jalur-jalur tidur kereta-api yang selama ini terbengkalai.

Selain dinilai meningkatkan konektivitas antardaerah,  program revitalisasi jalur KA ini  meningkatkan pelayanan transportasi darat agar dapat terkoneksi dengan moda transportasi laut maupun udara, serta mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.

"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintahan Jokowi dalam pembenahan infrastruktur transportasi, melalui rencana strategis Kementerian Perhubungan. Termasuk normalisasi jalur-jalur kereta api yang selama ini mati dan terbengkalai,” kata Hanafi Rustandi, Ketua ITF Asia Pasifik, dan Ketua Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Syafriadi, di Jakarta, Senin (13/7).


Hanafi mengatakan, kebijakan pemerintah tersebut sebagai upaya mengatasi kemacetan di jalan raya yang semakin parah, termasuk jalan tol. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan konektivitas moda transportasi untuk merealisasikan sistem logistik nasional.

Apalagi, lanjut Hanafi, banyak jalur KA yang tidak beroperasi di Jawa dan Sumatera. Aset ini seharusnya dapat digunakan meningkatkan angkutan penumpang maupun logistik.  Di Sumatera misalnya, terdapat jalur kereta api yang selain untuk mengangkut penumpang juga digunakan mengangkut hasil bumi, seperti batubara dan CPO.

Optimalisasi angkutan barang dengan kereta-api, kata dia, akan dapat menekan biaya logistik. Sebab, biaya pengangkutan barang menggunakan truk/kontainer melalui jalan raya lebih mahal dibanding dengan kereta-api.

Mengutip data Bank Dunia, Hanafi mengatakan, posisi logistik Indonesia berada di urutan 53 di bawah Singapura yang berada di urutan 5. Sedang Malaysia di posisi 25, Thailand 35, dan Vietnam menempati posisi 48 dunia.

Selanjutnya dijelaskan, saat ini Indonesia memiliki jalur kereta api sepanjang 4.700 kilometer. Jumlah ini akan bertambah lagi dengan normalisasi rel-rel yang selama ini tidur.
Khusus konektivitas transportasi di Pulau Jawa akan semakin baik mengingat jalur ganda lintas utara dan lintas selatan telah beroperasi sejak 16 Desember 2014,” terangnya.

Sementara itu, Ketua SPKA Syafriadi mengatakan pihaknya  mendukung pemerintah yang akan membangun jalur KA baru di Sumatera, Kalimantan dan wilayah lainnya. Namun, pembangunan jalur baru itu akan banyak menghadapi kendala.
Pasalnya, selain memerlukan dana besar terutama untuk pembebasan lahan, proses pengerjaannya juga akan sangat memakan waktu lama dalam. Sementara kebutuhan sarana transportasi masal dengan kereta api saat ini sangat mendesak.

Untuk itu, kata Syafriadi, jalur kereta yang kini mati atau terbengkalai perlu dihidupkan dan difungsikan kembali. Contohnya, telah dioperasikannya kembali jalur KA Cianjur-Bandung dan Bogor-Sukabumi. [fer]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya