Berita

chatib basri/net

Chatib Basri Ekonom Neolib Pembuat Masalah

MINGGU, 12 JULI 2015 | 19:00 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Nama mantan Menteri Keuangan Chatib Basri digadang-gadang jadi menteri ekonomi. Mengajak Chatib masuk kabinet dinilai tidak akan merubah keadaan, dan malah akan membuat kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo jauh dari Trisakti dan Nawacita.

"Dia (Chatib Basri) adalah ekonom asli neoliberal yang membenci nasionalisme. Ini jelas-jelas bertentangan dengan cita-cita Trisakti dan Nawacita yang mengharuskan kehadiran peran negara di tengah-tengah rakyat," ujar Peneliti Lingkar Studi Perjuangan, Agus Priyanto kepada redaksi, Minggu (12/7).

Chatib Basri yang sudah dikenal luas dengan pernyataannya "Kantongi Nasionalismemu", sebut Agus, memiliki rekam jejak yang gampang di lobi oleh pemilik modal.


Prestasi Chatib Basri yang paling besar ketika menjabat Menteri Keuangan era pemerintahan SBY adalah menurunkan tarif impor komponen dan sparepart industri mobil untuk mobil-mobil kutu atau mobil murah. Dengan kebijakan itu penjualan mobil kutu melonjak dari nol menjadi 150.000 unit di tahun 2014.

Bukan mencari jalan untuk mengembangkan transportasi publik, pengurangan pajak impor komponen mobil kutu yang dikeluarkan Chatib malah membuat kota-kota besar di Indonesia tambah macet.

"Akibatnya, impor komponen dan spare-parts naik tinggi, current account defisit makin besar dan rupiah semakin rontok. Chatib mewariskan masalah quatro-deficits kepada Jokowi," tukas Agus.

Quarto deficit atau empat defisit yang diwariskan Chatib Basri dan pemerintahan SBY yang dimaksud Agus berupa defisit neraca perdagangan U$6 miliar, neraca pembayaran U$ 9,8 miliar, balance of payments U$ 6,6 miliar serta defisit anggaran akibat utang luar negeri Rp 2.100 triliun.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya