Berita

net

Kasus Gizi Buruk di NTT Jangan Ditutupi

MINGGU, 12 JULI 2015 | 17:13 WIB | LAPORAN:

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya diminta tidak menutupi kejadian busung lapar dan gizi buruk yang menimpa ribuan anak di wilayahnya, terkait kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri perayaan Hari Koperasi ke-69 di Kota Kupang, hari ini (Minggu, 12/7).

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengatakan, masyarakat NTT harus mendesak pemerintah agar memberikan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak daerah yang terisolasi dari segala akses, terutama akses transportasi, kesehatan, pendidikan, dan komunikasi.

Persoalan gizi buruk dan busung lapar yang diderita anak-anak NTT dan urusan tata niaga sapi dalam bentuk kerja sama Pemprov NTT dan Pemprov DKI Jakarta harus menjadi satu bagian diskusi tersendiri dengan Wapres Jusuf Kalla. Sebab, soal gizi buruk dan busung lapar menyangkut penyelamatan masa depan generasi di NTT.


"Kondisi NTT yang serba kurang," kata Petrus dalam penjelasan persnya.

Di sisi yang lain, persoalan tata niaga sapi dalam rangka kerja sama dagang antar Pemprov NTT dan Pemprov DKI Jakarta dan tata niaga ikan dengan Pemprov Jawa Tengah, sepertinya hanya enak didengar untuk konsumsi politik. Namun hal itu sulit dipraktikkan.

"Khusus untuk peternak sapi tradisional, sudah banyak keluhan karena para peternak tidak bisa lagi menjual secara bebas hasil ternaknya untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari. Karena harus menjual dengan mengikuti tata niaga sapi yang berbelit dan hanya menguntungkan pedagang besar," jelas Petrus.

"Padahal peternak sapi NTT adalah peternak tradisional yang menggantungkan hidup sehari-hari antara lain dari menjual sapi di pasar," tambahnya.

Menurut Petrus, gubernur tidak boleh membungkus segala kekurangan dan kegagalannya dalam mengelola Provinsi NTT, dengan membuat kemasan baru menjadi sebuah informasi sukses besar di mata Wapres Jusuf Kalla.

"Wapres adalah tipe seorang pemimpin yang cepat mengambil keputusan yang solutif. Dengan demikian, lebih baik gubernur berkata jujur," tegasnya. [wah]  

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya