Berita

fuad bachmid/dok

Bisnis

ISC Pertamina Diyakini Bisa Berantas Cukong dan Mafia Migas

SABTU, 11 JULI 2015 | 07:56 WIB | LAPORAN:

Jaringan Investigasi Tambang, Minyak Dan Gas (Jaring Migas) menyatakan rasa optimisnya terhadap keberadaan Integrated Supply Chain (ISC), unit usaha Pertamina yang menjalankan tugas tender minyak. Pasalnya, terdapat beberapa nilai positif atas tata kelola bisnis minyak kedepan bahkan sekaligus menggugurkan spekulasi publik yang cenderung mengkait-kaitkan ISC dengan Pertamina Energy Trading (Petral).
 
"Pertama dari segi bisnis jual-beli minyak, mitra usaha tidak lagi menggunakan perantara seperti yang dulunya melalui Petral, sebab proses tendernya dapat dilakukan secara langsung dan itu dilakukan didalam negeri sehingga ekspektasi public soal keberadaan pihak lain yang sering disebut mafia migas dengan sendirinya terbantahkan," papar koordinator Jaring Migas, Fuad Bachmid melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (11/7).
 
Menurut Fuad yang juga Presiden Front Gerakan Aktivis Seluruh Indonesia (Fraksi), selain mempunyai misi besar untuk membangun transparansi terhadap proses jual beli minyak, ISC juga diyakini sebagai sarana untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak yang konsisten terhadap penegakan regulasi nasional.
 

 
"Keberadaan ISC adalah bagian dari penegasan kedaulatan regulasi kita, sebab siapapun dia haruslah tunduk terhadap aturan yang berlaku di Indonesia termasuk perusahaan minyak nasional dan multinasional yang mau mengikuti tender," katanya
 
Tak hanya itu, ditambahkan Fuad, pihaknya sangat percaya dengan manajemen ISC di bawah kendali Daniel Purba selaku Vice President ISC Pertamina. Daniel Purba dinilai punya kemampuan untuk mengatur sistem tata kelola pemasaran minyak.

"Saya yakin beliau bukan anak kemarin di Pertamina, beliau paham soal tata kelola pemasaran minyak, dan karena beliau paham makanya beliau diyakini bisa memutus tali bisnis para mafia dan cukong yang selama ini bermain di sektor migas, sebaliknya jika orang yang tidak paham maka bisa jadi mereka akan masuk scenario para mafia dan cukong itu," pungkasnya.[wid]
 


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya