Berita

ricky tamba/net

Pertahanan

Tugas Berat Sutiyoso, Pimpin BIN Perangi Korupsi dan Neoliberalisme

SENIN, 06 JULI 2015 | 04:45 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Letjen TNI purnawirawan Sutiyoso akan segera dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Tugas berat BIN dibawah kepemimpinan Sutiyoso adalah memerangi korupsi dan neoliberalisme.

"Selamat untuk Bang Yos, Kepala BIN terpilih. Tugas berat menanti, perang terhadap teror korupsi dan neoliberalisme," ujar Juru Bicara Jaringan '98, Ricky Tamba saat berbincang dengan redaksi, Minggu (5/7).

Dia mengatakan saat ini korupsi merupakan ancaman pokok stabilitas Indonesia. Maraknya korupsi elite dan politisi menstimulasi rakyat mengidap pragmatisme akut di berbagai momentum demokrasi dan kehidupan sosial budaya.


"BIN harus diberdayakan untuk penyadaran rakyat akan bahaya korupsi, juga menyerap informasi berbagai indikasi pidana korupsi hingga desa. Dengan konsep satu agen BIN di tiap kabupaten, bisa eliminir korupsi sejak dini. APBN, APBD dan anggaran desa tidak terus jadi bancakan para pengkhianat bangsa," saran Ricky.

Selain korupsi, lanjut dia, BIN adalah garda terdepan bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghadang gempuran neoliberalisme yang telah membuat NKRI terpuruk.

Neoliberalisme adalah penjajahan gaya baru, sama seperti neokolonialisme yang dilawan Bung Karno, yang masuk melemahkan ketahanan bangsa dan wawasan bernegara.

"Caranya macam-macam, bisa melalui konsesi suap ke pejabat daerah dalam izin pertambangan yang eksploitasi sumber daya alam merugikan masyarakat lokal dan keuntungan dilarikan ke luar negeri. Juga bisa dalam bentuk pasokan budaya asing yang negatif seperti gaya hidup seks bebas dan narkoba," terang dia.

Ricky berharap BIN dibawah komando Sutiyoso yang piawai di kemiliteran dan pemerintahan semakin maju, modern dan efektif. Dengan begitu, BIN dapat membantu Presiden Joko Widodo mewujudkan janji Nawacita dan Trisakti.

"Kami dukung Kepala BIN perangi teror korupsi dan neoliberalisme. Area pertempuran sudah bergeser, dari perang konvensional domestik jadi perang informasi dan teknologi global. BIN harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman guna menjaga NKRI tercinta," pungkasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya