Berita

tjahjo kumolo/net

Menteri Yang Pantas Pertama Didepak Adalah Tjahjo Kumolo

KAMIS, 02 JULI 2015 | 07:28 WIB | LAPORAN:

. Jika Presiden Jokowi hari ini juga harus mereshuffle kabinetnya, maka menteri pertama yang harus didepak adala Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Mengapa, karena dalam satu minggu ini mantan Sekjen PDIP itu tidak fokus bekerja pada tugas utamanya melainkan lebih pada menjadi jubir preseden, bahkan memprovokasi Presiden Jokowi untuk memecat Menteri BUMN Rini Soemaeno.

"Padahal kalau benar Menteri Rini Soemarno telah menjelekan dan menghina Presiden Jokowi, maka orang yang paling dirugikan adalah Jokowi pribadi karena itu kualifikasi deliknya adalah delik aduan, yang hanya boleh dituntut atau diproses hukum manakala Jokowi mengadukan Rini Soemarno ke pihak Kepolisian," ujar Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus dalam rilisnya, Kamis (2/7).

Selain itu, sebagai sesama menteri, sangat tidak etis sikap Thajo yang seolah-oleh kurang kerjaan dan hanya mau mendramatisir bahkan meprovokasi Presiden Jokowi agar segera memecat Rini Soemarno dari kursi menteri BUMN.


"Sikap Tjahjo Kumolo semacam ini juga memberi kesan bahwa PDIP sedang mengincar kursi menteri BUMN untuk mengisi kader-kader PDIP yang mungkin saja belum kebagian jabatan sebagai balas jasa dalam kampanye pilpres," jelas Petrus.

Sikap Tjahjo sejak ditunjuk sebagai Mendagri terlalu banyak bicara untuk hal-hal di luar bidang tugasnya sehingga lebih nampak sebagai jubir presiden bahkan pembela presiden sekalipun harus berhadapan dengan rekan sejawatnya yang sama-sama sebagai menteri. Dampak dari sikap seperti itu akhirnya publik melihat sosok Tjahjo sebagai seorang menteri yang lebih banyak bermanuver mencari muka, karena terlalu banyak mengomentari sesuatu yang bukan bidang tugasnya, bukan keahliannya bahkan melampaui tata krama. Sikap seperti itu lanjut Petrus, lebih berbahaya dan bisa mengganggu stabilitas kerja Kabinet dari sikap menteri lain yang dituduh menghina presiden yang belum tentu mengandung kebenaran.

"Menjadi tidak elok kalau Presiden Jokowi tidak mereshuffle Tjajo Koemolo, karena sikapnya sudah menjurus kepada memprovokasi presiden dan mendramatisir sebuah persoalan yang sesungguhnya dalah wilayah pribadi presiden dengan pihak yang disebut-sebut menghina tetapi belum jelas siapa pelakunya dan belum ada pengaduan dari korbannya yaitu Presiden Jokowi," terangnya. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya