Berita

PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero)/net

Bisnis

Pelni Keluhkan Lambatnya Proses Pencairan Dana PMN Rp 500 M

Mau Tambah Enam Kapal Barang Buat Proyek Tol Laut
SENIN, 29 JUNI 2015 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) mengeluhkan lambatnya pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut, diharapkan bisa cair secepatnya untuk membeli enam unit kapal barang guna memperkuat armada tol laut.

Pelni sudah memperoleh enam jalur pelayaran untuk perlintasan kapal barang ini. Menurut Direktur Utama Pelni Alfien Goentoro, hing­ga kini dana PMN sebesar Rp 500 miliar belum juga cair. Padahal, dana tersebut akan dipergunakan untuk menambah kapal barang sebanyak enam unit/.

Pasalnya, pihaknya turut ber­peran dalam pengembangan proyek tol laut yang kini telah di­siapkan. Nantinya, kata dia, arah pengembangan pelayaran Pelni akan sejalan dengan pembangu­nan menuju Indonesia Timur.


"Dana PMN untuk beli enam kapal barang berkapasitas 350 sampai 750 teus. Sekarang pros­esnya sudah survei beberapa kapal barang. Mudah-mudahan Juli atau Agustus bisa segera cair sejalan dengan program tol laut," ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Ia menjelaskan, dalam pro­gram tol laut yang rencananya akan di mulai antara Juli dan Agustus, pihaknya akan mem­peroleh enam jalur baru untuk perlintasan kapal barang.

Namun, dalam waktu dekat baru akan diujicobakan dua jalur pela­yaran dengan rute Jakarta-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Jakarta dan rute Surabaya-Tual-Fak Fak-Kaimana-Timika-Surabaya.

"Kami prioritaskan dua jalur dulu karena jalur-jalur ini lebih memungkinkan, membutuhkan dan kapalnya tersedia. Kalau kapal barang belum bisa beli, sementara sewa dulu," akunya.

Selain program tol laut, ia juga tengah fokus mempersiapkan layanan kapal dalam menghadapi moment Lebaran. Diakuinya, meski melakukan pembatasan penumpang dalam rangka mem­berikan pelayanan yang lebih ke­pada pengguna jasa angkutan laut, namun perseroan tetap menarget­kan adanya kenaikan penumpang sebesar dua persen dibanding periode lebaran tahun ini.

Kenaikan jumlah penumpang diperoleh dengan menambah jumlah kursi kelas ekonomi dan menghapus kelas bisnis sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang nantinya.

"Dari 25 kapal masing-masing berkapasitas 45.203 seat disiap­kan untuk arus mudik, 21-nya kelas ekonomi semua. Makanya, ada peningkatan penumpang diprediksi dua persen menjadi 779.194 penumpang dibanding tahun lalu 763.916," ujarnya.

Menurutnya, target peningkatan penumpang tersebut, rendah karena tidak semua pemudik menggunakan transportasi laut. Meski demikian, kini di atas kapal telah dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari peman­car sinyal GSM dan Wifi, minimar­ket serta ATM Bersama.

"Secara keseluruhan untuk investasi perbaikan pelayanan dan fasilitas ke semua kapal den­gan total mencapai Rp 1 triliun setahun," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan kapal khusus men­gangkut kendaraan bermotor roda dua tanpa adanya penam­bahan biaya sedikitpun.

"Ongkos angkut motornya gratis karena biayanya sudah dibayarkan oleh Kementerian Perhubungan. Motor mulai di­angkut dari pelabuhan Tanjung Priok menuju Semarang yang memakan waktu hingga 14 jam perjalanan," imbuhnya.

Sementara Menteri Perhubun­gan Ignasius Jonan mengatakan, biaya operasional 6 kapal yang disediakan Pelni akan disubsidi oleh Kementerian Perhubungan. Kapal ini untuk memperkuat program tol laut.

Dengan adanya angkutan kapal barang berjadwal ini, Jonan yakin harga kebutuhan pokok bisa tidak jauh beda antara wilayah Indone­sia Timur hingga Indonesia Barat. Apalagi ongkos angkut yang disubsidi oleh pemerintah. "Tu­juannya agar harga barang pokok sama. Kalaupun beda hanya ong­kos angkutnya," jelasnya.

Seperti diketahui, program tol laut yang diusung oleh Presiden Joko Widodo sudah beroperasi saat ini. Namun memang, pe­layanan yang diberikan masih sebatas pelayaran jarak pendek dengan kapal-kapal kecil yang melayani beberapa daerah. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya