PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero)/net
PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) mengeluhkan lambatnya pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut, diharapkan bisa cair secepatnya untuk membeli enam unit kapal barang guna memperkuat armada tol laut.
Pelni sudah memperoleh enam jalur pelayaran untuk perlintasan kapal barang ini. Menurut Direktur Utama Pelni Alfien Goentoro, hingÂga kini dana PMN sebesar Rp 500 miliar belum juga cair. Padahal, dana tersebut akan dipergunakan untuk menambah kapal barang sebanyak enam unit/.
Pasalnya, pihaknya turut berÂperan dalam pengembangan proyek tol laut yang kini telah diÂsiapkan. Nantinya, kata dia, arah pengembangan pelayaran Pelni akan sejalan dengan pembanguÂnan menuju Indonesia Timur.
"Dana PMN untuk beli enam kapal barang berkapasitas 350 sampai 750 teus. Sekarang prosÂesnya sudah survei beberapa kapal barang. Mudah-mudahan Juli atau Agustus bisa segera cair sejalan dengan program tol laut," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka.Ia menjelaskan, dalam proÂgram tol laut yang rencananya akan di mulai antara Juli dan Agustus, pihaknya akan memÂperoleh enam jalur baru untuk perlintasan kapal barang.
Namun, dalam waktu dekat baru akan diujicobakan dua jalur pelaÂyaran dengan rute Jakarta-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Jakarta dan rute Surabaya-Tual-Fak Fak-Kaimana-Timika-Surabaya.
"Kami prioritaskan dua jalur dulu karena jalur-jalur ini lebih memungkinkan, membutuhkan dan kapalnya tersedia. Kalau kapal barang belum bisa beli, sementara sewa dulu," akunya.
Selain program tol laut, ia juga tengah fokus mempersiapkan layanan kapal dalam menghadapi moment Lebaran. Diakuinya, meski melakukan pembatasan penumpang dalam rangka memÂberikan pelayanan yang lebih keÂpada pengguna jasa angkutan laut, namun perseroan tetap menargetÂkan adanya kenaikan penumpang sebesar dua persen dibanding periode lebaran tahun ini.
Kenaikan jumlah penumpang diperoleh dengan menambah jumlah kursi kelas ekonomi dan menghapus kelas bisnis sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang nantinya.
"Dari 25 kapal masing-masing berkapasitas 45.203 seat disiapÂkan untuk arus mudik, 21-nya kelas ekonomi semua. Makanya, ada peningkatan penumpang diprediksi dua persen menjadi 779.194 penumpang dibanding tahun lalu 763.916," ujarnya.
Menurutnya, target peningkatan penumpang tersebut, rendah karena tidak semua pemudik menggunakan transportasi laut. Meski demikian, kini di atas kapal telah dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari pemanÂcar sinyal GSM dan Wifi, minimarÂket serta ATM Bersama.
"Secara keseluruhan untuk investasi perbaikan pelayanan dan fasilitas ke semua kapal denÂgan total mencapai Rp 1 triliun setahun," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan kapal khusus menÂgangkut kendaraan bermotor roda dua tanpa adanya penamÂbahan biaya sedikitpun.
"Ongkos angkut motornya gratis karena biayanya sudah dibayarkan oleh Kementerian Perhubungan. Motor mulai diÂangkut dari pelabuhan Tanjung Priok menuju Semarang yang memakan waktu hingga 14 jam perjalanan," imbuhnya.
Sementara Menteri PerhubunÂgan Ignasius Jonan mengatakan, biaya operasional 6 kapal yang disediakan Pelni akan disubsidi oleh Kementerian Perhubungan. Kapal ini untuk memperkuat program tol laut.
Dengan adanya angkutan kapal barang berjadwal ini, Jonan yakin harga kebutuhan pokok bisa tidak jauh beda antara wilayah IndoneÂsia Timur hingga Indonesia Barat. Apalagi ongkos angkut yang disubsidi oleh pemerintah. "TuÂjuannya agar harga barang pokok sama. Kalaupun beda hanya ongÂkos angkutnya," jelasnya.
Seperti diketahui, program tol laut yang diusung oleh Presiden Joko Widodo sudah beroperasi saat ini. Namun memang, peÂlayanan yang diberikan masih sebatas pelayaran jarak pendek dengan kapal-kapal kecil yang melayani beberapa daerah. ***