Berita

Hukum

Inilah Alasan Direktur Gratifikasi KPK Ikutan Nyalon Pimpinan

JUMAT, 26 JUNI 2015 | 19:41 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono ikut mendaftarkan diri maju sebagai calon pimpinan (capim) KPK jilid keempat.
 
Giri mengaku memberanikan diri dalam pencalonan karena ingin terus menjaga harapan masyarakat Indonesia untuk terus maju dalam pemberantasan korupsi. Terlebih, dia mengetahui seluk beluk KPK sehingga mengetahui solusi dan strategi yang terbaik untuk lembaga antirasuah itu.
 
"Ingin menjaga harapan rakyat agar tidak pupus dalam pemberantasan korupsi. Bagi saya 10 tahun di KPK sudah cukup tahu seluk beluk KPK sehingga paham solusi dan strategi, selain itu dorongan beberapa pihak untuk mendaftar,” terang Giri saat dikonfirmasi rekan wartawan lewat pesan singkat, Jumat (26/6).
 

 
Giri tegaskan, sebuah lembaga antikorupsi yang hebat di luar negeri kebanyakan sukses dikarenakan pimpinannya dari dalam lembaga itu sendiri.
 
"Pengalaman lembaga anti korupsi yang hebat dari luar negeri, pimpinannya berasal dari dalam lembaga tersebut, seperti ICAC Hongkong, MACC Malaysia, CPIB Singapura, dan lain-lain,” tambahnya.
 
Giri tekankan, KPK harus diperkuat. Apa strateginya untuk meweujudkan itu, Giri masih enggan mengelaborasi lebih lanjut.

"Itu ada di makalah saya. Tidak Perlu saya buka sekarang. Secara keseluruhan yang dilakukan KPK sudah hebat, butuh penguatan di beberapa sisi. Setelah lolos admin aku kasih tau. Gak, jangan dibocorin dulu sekarang,” terang Giri yang dilantik oleh Ketua KPK nonaktif Abraham Samad ini. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya