Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Merosotnya Rupiah Dicurigai Karena Ulah Pertamina

KAMIS, 25 JUNI 2015 | 16:27 WIB | LAPORAN:

RMOL. Pertamina dibawah kepemimpinan Dwi Soetjipto dinilai lebih payah dibandingkan era Karen Agustiawan.

Direktur Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean mengatakan, salah satu buktinya adalah kebutuhan impor BBM Pertamina saat ini sekitar USD 500 juta atau Rp 6,5 triliun (kurs Rp 13 ribu) per hari. Sementara di era Karen, Pertamina hanya membutuhkan USD 100 juta per hari untuk impor minyak dan BBM.

"Angka yang dibutuhkan pertamina hingga mencapai USD500 juta/hari sangat tidak masuk akal, itu terlalu besar. Kenaikannya terlalu tinggi, seolah kebutuhan kita sudah 100 persen impor, sementara kilang minyak kita sebagian masih berfungsi,” terang Ferdinand dalam perbincangan, Kamis (25/6).


"Sebaiknya Pertamina menghentikan opini-opini yang menutupi ketidakmampuan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengelola sektor energi. Ini menjadi seperti sebuah lelucon bodoh ditengah rencana pengalihan Petral-PES ke ISC-Pertamina," sambungnya.

Ferdinand sendiri agak ragu dengan angka itu. Nah, apabila angka tersebut benar imbasnya bakal kemana-mana. Kurs rupiah terhadap dolar AS juga bisa terancam terus merosot ke angka yang lebih besar‎. Makanya, sudah sepantasnya tim ekonomi dan energi Kabinet Kerja dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kurs Rupiah dalam ancaman besar, rupiah bisa semakin terjerumus. Ini kegagalan tim ekonomi kabinet kerja, harus segera dievaluasi agar ekonomi bisa berjalan dengan benar dan tidak berdampak pada krisis ekonomi,” tandasnya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya