Berita

Bisnis

Naikkan TDL 450 Watt, Pemerintah Persulit Masyarakat Pedesaan

KAMIS, 25 JUNI 2015 | 10:49 WIB | LAPORAN:

Pemerintah sama saja menambah derita baru bagi rakyat pendesaan jika tetap menaikkan tarif dasar listrik (TDL) 450 watt.

Demikian pandangan anggota Badan Anggaran DPR, Andi Akmal Pasluddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/6).

"Saya ingin mengatakan kepada pemerintah, alasan mengalihkan subsidi langsung berupa kartu yang dapat diuangkan untuk bayar listrik, bukanlah masalah mudah. Permasalahan baru bahkan bisa muncul di lingkungan masyarakat pengguna listrik 450 watt," kata legislator PKS yang duduk di Komisi IV tersebut.


Sebelumnya pemerintah melalui kementerian ESDM mengatakan, pengalihan subsidi yang disalurkan PLN akan dialihkan ke pengguna langsung berupa kartu-kartu program sosial yang akan diberikan kepada masyarakat golongan rumah tangga miskin.

"Pemerintah lupa, bahwa saat ini dan beberapa tahun ke depan, daya beli masyarakat telah turun drastis akibat kenaikan BBM akhir tahun lalu, sehingga pemenuhan kebutuhan dasar berupa makanan menjadi prioritas utama. Program sosial yang telah digulirkan pemerintah, terbukti tidak memberi dampak signifikan terhadap kenaikan daya beli masyarakata," ulasnya.
 
Program sosial bentuknya apapun, menurut Andi Akmal, larinya akan ke kebutuhan perut. Sehingga yang tadinya untuk listrik, kesehatan, pendidikan jadi tidak berguna lagi. Seharusnya, lanjut dia, pemerintah menyejahterakan dahulu penduduk miskin yang hampir mencapai angka 28 juta jiwa itu.

Kebijakan menaikkan TDL 450 watt sebaiknya ditunda. Ia juga mencermati, logika penyimpangan pada pengguna listrik golongan ini yang menurut pemerintah tidak tepat sasaran merupakan argumen tidak berdasar. Pasalnya, orang yang berkecukupan akan sulit melakukan melaksanakan kebutuhan keseharian dengan pasokan listrik sebesar itu di rumahnya.

"Rumah tangga golongan ini sulit pakai AC, TV besar, komputer dan lain-lain yang membutuhkan listrik besar. Jadi golongan pengguna listrik 450 watt ini memang orang yang butuh dan bukan orang yang hidup berlebihan," tegasnya.

Sekali lagi, Andi ingin meyakinkan kepada pemerintah bahwa mayoritas pengguna listrik 450 watt adalah golongan miskin yang tersebar di pedesaan. Mereka petani, nelayan dan masyarakat hutan.

"Jangan menambah derita baru buat mereka”, pungkasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya