Berita

Bisnis

Percuma, Pertumbuhan Ekonomi Tinggi tapi Kualitas Kurang

RABU, 24 JUNI 2015 | 10:48 WIB | LAPORAN:

Pemerintah mengusulkan target pertumbungan ekonomi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sekitar 5,5 persen-6 persen.  

Selain pertumbuhan ekonomi, pemeritnah juga mengajukan target inflasi tahun depan sebesar 3,5 persen-4 persen. Sementara revisi perkiraan nilai tukar rupiah dari usulan sebelumnya Rp 12.800-Rp 13.200 per dolar AS menjadi Rp 13 ribu-Rp 13.400 per dolar AS.

Komisi XI DPR menilai target pertumbuhan dan asumsi makro ini realistis jika melihat perkembangan perekonomian global dan kondisi di dalam negeri. Hanya saja perlu dipikirkan pula kualitas pertumbuhan itu dengan seksama.


"Daripada kita beroptimistis dengan pertumbuhan lebih tinggi tapi kurang berkualitas," tegas anggota Komisi XI DPR, Hj. Anna Mu'Awanah saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL.

Idealnya dari hasil kajian, papar dia, satu persen pertumbuhan menyerap 250 ribu - 300 ribu pekerja. Sektor mana yang dituju, ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah.

"Jadi kalau enam atau tujuh persen dengan 250 ribu dibandingkan dengan empat persen dengan 300 ribu kan tentunyan pilih empat persen tapi berkualitas," jelas dia, mencontohkan.

Terkait target pertumbuhan itu, Anna mengatakan, pemerintah perlu mendorong konsumsi dalam negeri agar importasi berkurang. Jika konsumsi bisa ditingkatkan maka produktivitas ikut termotivasi. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan Perikanan yang dinilainya paling mendukung guna ketahanan pangan. Pun demikian pada sektor infrastruktur yang menjadi program andalan pemerintahan Jokowi-JK, khususnya di wilayah Indonesia timur.

"Pertanyaan saya, ingin membangun infrastruktur tapi tidak didukung sektor indusktri hulunya. Contohnya bangun semen, tapi bijih besi kita masih tertinggal dengan negara-negara lain, yang ada importasi masuk tak terbendung," pungkasnya.[wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya