Berita

Hukum

Ruki Luruskan Tudingan Penistaan Agama Di Rutan Guntur

SELASA, 23 JUNI 2015 | 19:11 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Taufiqurrahman Ruki meluruskan tudingan politisi PPP, Djan Faridz mengenai pelarangan tahanan melakukan ibadah dengan semestinya.

"Saya ingin memberikan penjelasan dan meminta diberitakan secara semestinya sebagai penyeimbang dari berita yang diturunkan. Hal ini penting karena sensitif apalagi pada bulan puasa yaitu terkait hak buat seorang melaksanakan solat," ujar Ruki, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (23/6).

Dalam konferensi pers itu Ruki didampingi empat pimpinan KPK lainnya.


Sebelumnya, berhembus kabar petugas rutan Guntur KPK melakukan tindakan penghinaan terhadap agama terutama yang berkeyakinan agama Islam. Kabarnya petugas rutan Guntur KPK tersebut mengusir, penghentian secara paksa ketika para tahanan melakukan dzikir, membaca Al-Qur'an dan Yasin.

Ruki dengan tegas membantah kabar angin itu.

"Pengelolaan tahanan dilakukan oleh petugas dari lembaga pemasyarakatan dari dirjen lapas yang statusnya diperbantukan oleh KPK jadi mereka profesional yang memang pekerjaannya begitu, bukan orang KPK yang gak tau apa-apa (mengenai pelapasan)," terang pensiunan Jendral Bintang Dua tersebut.

Ruki terangkan, saat berkunjung ke Rutan Guntur, dia beberapa kali bertemu dengan tahanan shalat jumat berjamaah. Beberapa diantaranya juga dikenal Ruki.

"Jadi menurut saya tidak ada masalah saat itu. Sholat dzuhur, azar dan magrib bersama, isya di sel masing-masing, sholat subuh di lorong sel secara bersama-sama. Selama bulan suci tarawih bisa menggunakan mushala rutan guntur, jarak mushala 20 meter dari rutan yang menghruskan petugas jaga melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan kegiatan jadi pengawalan terpecah di 2 tempat dan waktu yang diberikan untuk sholat berjamaah adalah 40 menit," terang Ruki.

Sebaliknya, Ruki mengaku pernah mendapat laporan dari petugas rutan Guntur KPK bahwa ada beberapa tahanan merebahkan badannya untuk bersantai-santai, bukan melakukan kegiatan agama di mushola.

"Ketika petugas minta kembali mereka mengatakan ibadah sambil tidur-tiduran. Kelihatannya mereka kebiasaan saat mahasiswa sambil nunggu dosen tidur-tiduran," sindir Ruki. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya