Berita

djan faridz/net

Hukum

Djan Faridz Maju Terus Mohon Penangguhan Penahanan SDA

SENIN, 22 JUNI 2015 | 12:39 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

. Terkiat berita ditolaknya penangguhan penahanan mantan Menteri Agama sekaligus mantan Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA), Ketum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (22/6).

Djan mengaku belum menerima laporan ditolaknya penangguhan untuk SDA. Oleh karena itu ia berharap penangguhan penahanan SDA tidak ditolak oleh KPK.

"Saya dengar (diberita) ditolak. Tapi sampai hari ini saya belum terima tuh penolakannya. Mudah-mudahan sih enggak jadi. Mudah-mudahan diterima (permohonan penangguhan penahanan) mumpung bulan puasa kan?" jelas Djan.


Terlebih bulan puasa yang dianggap Djan merupakan bulan sakral, bulan yang penuh ampunan bagi semua orang.

"Bulan puasa itu kan biasanya semua makhluk pemaaf. Mudah-mudahan KPK menjadi komisi yang selalu memaafkan," lanjutnya.

Pihaknya menilai apabila surat penangguhan penahanan tersebut berhasil, hal itu membuktikan bahwa KPK memiliki hati nurani dan menghormati hak asasi manusia.

"Ini bisa memberikan wawasan kepada publik bahwa KPK itu sebetulnya punya hati nurani lho. Menghormati hak asasi manusia, ini kan bagus," rayu Djan.

Sebaliknya, Djan berargumen apabila penangguhan penahanan tersebut ditolak, pihaknya tidak akan pernah menyerah.

"Mudah-mudahan lah (diterima penangguhan penahanannya). Jangan lah (ditolak), kasihan. Ya kalau ditolak kita ajuin lagi. Sampai sepuluh kali kan enggak apa-apa. Namanya juga orang minta," tukas mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.

Seperti diketahui, Ketum PPP Djan Faridz dan jajarannya di DPP pada Senin, 15 Juni 2015 lalu menyambangi Gedung KPK. Kedatangan mereka untuk memohon penangguhan penahanan SDA yang tersandung kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun 2010-2013. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya