Berita

jokowi/net

Bahaya Bila Reshuffle Kabinet Dipengaruhi Hasil Survei!

SENIN, 22 JUNI 2015 | 06:39 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Presiden Joko Widodo memang harus membongkar dan menyusun ulang menteri-mentrinya di bidang ekonomi. Sebab juga memang banyak sekali indikator perekonomian yang menunjukkan buruknya kinerja menteri-menteri bidang perekonomian.

"Harga-harga bahan pangan pokok yang terus melambung harganya, hal inilah yang membuat rakyat kecil semakin susah hidupnya. Nilai tukar Rupiah yang terus melemah menunjukkan respon pasar yang negatif terhadap kinerja menteri di bidang perekonomian," kata anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Indra P. Simatupang, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 22/6).

Namun demikian, lanjut Indra, Jokowi juga harus meneliti lebih dalam kinerja dan performance menteri-menterinya. Jangan sampai Jokowi terpengaruh dengan lembaga survei yang memiliki keterbatasan dari segi metodologi dan responden untuk menggiring opini terhadap salah satu mentri.


Pernyataan Indra ini terkait dengan survei yang digelar oleh Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) dengan responden pekerja profesional yang menghendaki adanya perombakan atau reshuffle kabinet. Hasil survei ini, ada tiga menteri yang dinilai pekerja profesional layak diganti, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofjan Djalil, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Menurut Indra, survei dengan responden profesional memiliki beberapa keterbatasan. Yaitu responden terbatas di kalangan tertentu dan tidak mencakup seluruh lapisan masyarakat; tidak dijelaskan afiliasi atau pilihan partai politiknya; ada sentimen awal kalangan profesional yang negatif terhadap menteri-menteri tertentu; dan kKeterbatasan paling jelas adalah kalangan profesional hanya yang bekerja di kawasan Sudirman-Thamrin yang sangat tidak mewakili profesional Jakarta apalagi Indonesia.

"Apalagi menawarkan resep, jika mengganti mentri ini, maka citra presiden akan naik. Tentu hasil lembaga survei dengan keterbatasan metodologi dan responden bukan sebagai acuan yang tepat untuk membuat kebijakan. Menjadi tidak logis, jika memaksakan melakukan reshuffle menteri yang begitu penting, dari hasil survei seperti itu. Berbahaya," tegas Indra.

Indra juga mengingatkan bahwa reshuffle itu bukan untuk menaikkan citra presiden, tapi bagaimana memperbaiki kabinet Jokowi agar bisa mewujudkan program-program pemerintahannya untuk mensejahterakan rakyat. Kalau perekonomian bagus dan bisa dinikmati rakyat, sudah pasti pemerintah  akan selalu didukung rakyatnya. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya