Berita

Hukum

KPK Siap Dalami Kerugian Negara dalam IPO Mitratel

KAMIS, 18 JUNI 2015 | 23:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menindaklanjuti laporan yang dilayangkan oleh lembaga kajian dan pengembangan sosial ekonomi (LKPSE) terkait dugaan kerugian negara dalam proses penjualan saham Mitratel dengan mekanisme Initial Public Offering (IPO).

"Kalau ada laporan ya, pertama kami lakukan adalah menela'ah terlebih dahulu," kata Plt Pimpinan KPK, Johan Budi SP saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, di Senayan, Kamis (18/6).

Direktur LKPSE, G Richard AS, sebelumnya mengatakan aksi korporasi Mitratel berpotensi merugikan kerugian negara.


"Jika proses aksi korporasi anak perusahaan Telkom Group itu dilakukan berlarut-larut, maka nilai saham akan turun dari Rp 2.900 perlembar menjadi Rp 2600. Itu setara dengan penurunan nilai sebesar Rp 33 triliun," kata Richard.

Dia menduga, ada kesengajaan untuk memberitakan secara negatif aksi korporasi share swap yang menurut BPK, BPKP, dan Kejaksaan lebih menguntungkan. Penjualan asset disinyalir sengaja digulirkan oleh pihak pendukung IPO agar harga saham turun dan dijual murah ke publik seperti terjadi pada saat penjualan Indosat beberapa tahun lalu.

Namun demikian, Johan belum bisa memastikan sejauh mana hasil telaah yang sudah dilakukan tim atas laporan LKPSE itu. Di lain kesempatan dia berjanji akan menyampaikannya.

"Saya cek dulu," tukas Johan.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya