Berita

Adhie M Massardi

Menelusuri Terget Lagu "Pengkhianat"

SELASA, 16 JUNI 2015 | 10:32 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

BERBEDA dengan lirik atau goresan kuas pada kanvas yang bisa mengekspresikan suasana batin, frame dalam karya film atau video klip lagu, dibuat dengan perencanaan dan perhitungan matang. Bukan saja memperhitungkan secara cermat nilai artistiknya, tapi juga misi atau tujuan frame (gambar) dibuat. Termasuk efek atau dampak (psikologis) apa yang diinginkan pembuatnya terhadap publik penikmat karyanya. Itu sebabnya ada pepatah: "Satu foto/gambar menyimpan seribu kata!"

Pada klip lagu "Pengkhianat" yang dinyanyikan grup Rodinda dan diantarkan dengan prolog kata-kata Prananda Prabowo putra Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, juga terdapat gambar/frame yang bisa menjelaskan kepada kita ke mana arah lagu itu ditujuakan. Memang untuk seseorang yang (dianggap) berkhianat. Siapa dia? Bisa dilihat pada frame detik 0:47 klip tersebut. Itulah potongan gambar bertuliskan SUPER LEADERSHIP.

Jadi kemungkinan terbesarnya lagu ini ditujukan buat sang pemimpin super. Tentu ini mengarah kepada Presiden Joko Widodo, yang oleh para pendukungnya memang dianggap sebagai pemimpin super. Tapi membuat Ketua Umum PDIP Megawati menjadi seperti mati langkah.

Tapi sebagai karya seni yang sudah dipublikasi, otoritas penafsiran pembuatnya memang jadi jauh berkurang. Publik lebih punya hak dalam menafsirkannya. Seperti lagu "Bento"-nya Iwan Fals. Pada saat dirilis ke publik, masyarakat menafsirkan itu sindiran buat putra Soeharto (Tommy). Meskipun Setiawan Djody, pengusaha kondang yang menjadi bagian penting lahirnya "Bento" menyanggah, dan mengatakan "Bento" bukan sindiran kepada Tommy Soeharto, toh publik tetap menganggapnya demikian.

Satu-satunya penguji karya seni memang waktu. Lagu "Bento" tetap dinyanyikan banyak orang. Yang menarik, kini saat kita mendengar lagu "Bento", tidak lagi membayangkan putra Pak Harto. Tapi para politisi muda tengil yang korup dan tidak bermoral.

Apakah lagu "Pengkhianat" dari Rodinda akan bertahan seperti "Bento"? Kita lihat setelah rezim berganti. [***]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya