Berita

Hukum

Fakta Ini Gugurkan Anggapan Pembunuh Angeline Lebih dari Satu Orang

SABTU, 13 JUNI 2015 | 14:32 WIB | LAPORAN:

Terlalu dini menyimpulkan adanya persengkokolan dalam kasus pembunuhan sadis terhadap bocah berusia 8 tahun, Angeline. Sebab faktanya, Polda Bali sampai hari ini hanya menetapkan satu tersangka, yakni Agus, seorang pembantu rumah tangga di kediaman orangtua angkat Angeline.

"Nah dugaan yang mana, sangkaan yang mana sehingga membuat kita berpikir adanya persengkokolan di sini," tanya psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel saat berbicara dalam diskusi akhir pekan di bilangan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (13/6).

Lantas bagaimana jika berpikir bahwa sekian banyak orang di dalam rumah itu tapi tidak tahu sama satu sama lain adanya peristiwa nahas yang dialami Angeline. Reza pun mengingatkan peristiwa serupa beberapa tahun silam, tepatnya di Jombang, Jawa Timur.


"Ada satu nama yaitu Ryan, tukang jagal dari Jombang, ia bantai sekian banyak orang, dia kuburkan di kebon belakang, tapi ternyata di rumah itu tidak satu orang pun yang tahu dan kita tidak menuduh Ryan melakukan satu konspirasi dengan orangtuanya untuk membantai sekian banyak orang," ulas Reza panjang lebar.

Lebih ke belakangan lagi, lanjut Reza, peristiwa yang terjadi tahun 1980an di daerah Percetakan Negara, dekat LP Salemba, Jakarta Pusat. Seorang guru TK ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi dan dikubur di bawah tempat tidur rumahnya. Tak disangka pelakunya tak lain suaminya sendiri. Padahal disitu tinggal anak-anak mereka.

"Itu satu lagi sebuah kenyataan, ada satu pembunuhan keji disertai penganiayaan seksual dilakukan di tempat tertutup di situ banyak orang tapi orang lain tidak tahu, jadi sangat masuk akal," jelasnya.

Ia tak memungkiri kemungkinan adanya persengkokolan, tapi hingga kini dirinya belum menemukan tanda-tanda atau indikasi bahwa pembunuhan yang sangat keji terhadap Angeline itu melibatkan lebih dari satu orang dan terencana.[wid]




Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya