Berita

Titiek Soeharto/net

Wawancara

WAWANCARA

Titiek Soeharto: Sudah Islah, Eh Kok Gedung Golkar Mau Didudukin Terus

JUMAT, 12 JUNI 2015 | 09:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Penyerangan kantor DPP Partai Golkar, Senin (8/6) lalu berbuntut panjang. Kubu Agung Laksono mendesak islah menghadapi Pilkada dibatalkan.
Kekhawatiran banyak pihak, kini menjadi kenyataan bahwa islah Partai Golkar meng­hadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 9 Desember 2015, rawan konflik.

Islah partai berlambang ber­lambang pohon beringin yang digagas Wapres Jusuf Kalla (JK) itu hanya untuk menghadapi pilkada. Islah yang dilaksanakan, Sabtu (30/5) lalu itu, hanya memuat empat poin.

Yakni setuju mendahulukan kepentingan Partai Golkar ke de­pan sehingga dapat mengusung calon dalam pilkada serentak, setuju membentuk tim penjar­ingan bersama di daerah, calon yang diajukan harus memenuhi kriteria yang disepakati, dan pendaftaran calon kepala daerah pada Juli 2015 merupakan usu­lan dari Partai Golkar yang diakui oleh KPU.

Yakni setuju mendahulukan kepentingan Partai Golkar ke de­pan sehingga dapat mengusung calon dalam pilkada serentak, setuju membentuk tim penjar­ingan bersama di daerah, calon yang diajukan harus memenuhi kriteria yang disepakati, dan pendaftaran calon kepala daerah pada Juli 2015 merupakan usu­lan dari Partai Golkar yang diakui oleh KPU.

Dengan adanya penyerangan kantor Partai Golkar di Jakarta Barat itu, Juru Bicara Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan mengatakan, pihaknya meragukan kesepakatan damai menghadapi pilkada.

"Pak Agung saja sampai emosi mendengarnya dan mengatakan untuk apa ada kesepakatan-kesepakatan. Pak Agung juga bilangkalau begini caranya, saya nggakyakin bisa bersepakat lagi. Ngapain lagi islah-islah kalo begini," kata Leo Nababan.

Bagaimana tanggapan kubu Aburizal Bakrie terhadap de­sakan kubu Agung Laksono itu? Simak wawancara Rakyat Merdeka dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi yang akrab disapa Titiek Soeharto berikut ini;

Bagaimana nasib islah kalau begitu?
Kita ini sudah ngalah, tanda­tangani islah. Tapi sudah islah, eh kok malah mau gedung didudukin terus. Islah itu kan kita harus ramai-ramai dong. Gedung kan kantor kita juga bareng-bareng makainya. Ini malah mau nguasain sendiri.

Terus harus bagaimana?
Jangan begitu dong, kita kan sudah mengalah. Kita mau islah, sudah berbaik hati. Mestinya kita berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.

Kubu Anda merasa lebih berkuasa?
Kita lebih tinggi dong karena kita pemenangnya. Kita mau ngalah, tapi mereka malah begitu. Akhirnya kita kecewa. Kalau kayak gini kan nggak ada niat untuk perbaikan Partai Golkar.

Kenapa kubu Aburizal Bakrie merasa sebagai peme­nang?
Karena kami menang di dua pengadilan, yakni Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut). Kubu Agung dila­rang untuk melakukan kegiatan dengan mengatasnamakan Partai Golkar. Ini berarti kepengurusan kami yang sah.

Apa imbauan Anda?
Sudahlah, kita jadi satu saja. Kita satu keluarga untuk bersa­ma-sama memebesarkan Partai Golkar. Kita dorong kader-kader kita yang ada di daerah ini supaya bisa menjadi kepala-kepala daerah, yakni jadi bupati, walikota, dan gubernur. Kalau kita ribut terus, akhirnya mereka akan cari partai lain untuk menjadi kendaraan politiknya menghadapi pilkada. Kalau su­dah begitu kan yang rugi Partai Golkar.

Yang terpenting, saat ini kader-kader di daerah bisa percaya diri dalam menentukan sikap karena sudah memiliki pegangan. Dengan kondisi seperti ini kader-kader di daerah bisa meneruskan kerja kita ke depan. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya