Berita

Bisnis

Jelang Ramadhan Harga Sembako Perlu Dikendalikan

RABU, 10 JUNI 2015 | 21:01 WIB | LAPORAN:

Menjelang  bulan suci Ramadhan 1436 Hijriyah, pemerintah diharapkan melakukan intervensi pasar secara serius terhadap harga sembilan bahan pokok (sembako). Para pedagang diimbau tidak memanfaatkan situasi semata-mata mengambil keuntungan besar.

"Seringkali para pedagang dan spekulan menaikkan harga-harga sembako demi meraup keuntungan pribadi. Apalagi, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri," kata Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar pada wartawan di Jakarta, Rabu (10/6).
 
Menurut dia, intervensi pemerintah diperlukan demi mengendalikan harga-harga sembako di pasar-pasar tradisional.
 

 
"Pemerintah perlu terjun langsung melakukan pengawasan  mengendalikan harga-harga yang biasanya naik menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Pemerintah juga perlu melakukan intervensi agar dapat menstabilkan harga di pasar-pasar tradisional," kata petinggi koalisi partai berkuasa itu.
 
Selain itu, lanjut Cak Imin, pemerintah bisa menjamin ketersediaan stok sembako dan stok pangan lainnya cukup memenuhi kebutuhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.
 
"Tindakan antisipasif menjadi langkah bijaksana, misalnya  melakukan penyesuaian  produksi dengan konsumsi sembako menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Ketersediaan harus dijamin dan jangan sampai terjadi kelangkaan sembako dan kebutuhan pangan lainnya," imbuhnya.
 
Menurut dia, kebijakan operasi pasar  patut dilakukan serentak, simultan dan antisipasif. Hal ini dilakukan mencegah permainan harga para spekulan yang tidak bertanggung jawab.
 
"Tidak jarang para spekulan memainkan harga-harga di luar batas kewajaran dan itu dilakukan untuk mengambil keuntungan besar demi kepentingan pribadi," bebernya.
 
Cak Imin berharap, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Bulog secara bersama-sama harus mengawasi secara intensif distribusi kebutuhan sembako dari para petani ke distributor dan dari distributor ke pasar-pasar tradisional, agar tidak terjadi penyimpangan dan penimbunan oleh spekulan yang tidak bertanggung jawab.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya