Berita

ANIS MATTA

Modernisasi Sistem Kerja, PKS Rekrut Tenaga Ahli DPR Secara Terbuka

SENIN, 08 JUNI 2015 | 19:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan terobosan dengan melakukan perekrutan secara terbuka untuk tenaga ahli yang akan bekerja di lingkungan Fraksi PKS di DPR. Terobosan ini bagian dari cara untuk modernisasi sistem kerja di internal partai Islam tersebut.

"Nantinya yang menggunakan (tenaga ahli) adalah anggota (DPR)" kata Presiden PKS Anis Matta di sela-sela pelatihan tenaga ahli PKS di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, (8/7).

Upaya perekrutan tenaga ahli secara terbuka, kata Anis sebaga upaya partai untuk melakukan modernisasi. "Fraksi PKS melakukan intervensi untuk tenaga ahli agar diseleksi secara terbuka," kata dia.

Perekrutan terbuka ini, kata mantan Wakil Ketua DPR ini ‎untuk mencari tenaga ahli yang punya spesialisasi khusus yang dibutuhkan anggota dewan. " Kita menyadari kelemahan di DPR adalah penguasaan basis akademik undang-undang yang ada," kata dia.

Dengan itu, kata dia, F‎raksi PKS masih sangat membutuhkan banyak tenaga ahli yang mempunyai spesialisasi basis akademik yang dibutuhkan. "Kami menjaring anak muda kreatif yang ingin terjun ke dunia politik," ujarnya.

Tenaga ahli yang lolos seleksi, kata dia, tidak semua berasal dari kader partai. "Semua orang yang lolos seleksi dari mana asalnya pasti akan kami terima. Bahkan ada tenaga ahli yang berasal dari non muslim," kata dia.

Sedangkan, Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaeni mengatakan, tenaga ahli dari PKS untuk DPR akan direkrut secara terbuka dan transparan. Hal ini dimaksudkan untuk menopang kebutuhan DPR agar menjadi wakil rakyat yang berdaya.

Menurut dia, PKS selalu berkomitmen sejak awal untuk mendapatkan sumber daya manusia yang handal yang dapat menopang kerja-kerja Fraksi PKS dalam menyusun legislasi yang berpihak pada rakyat, pengawasan anggaran yang pro rakyat dan advokasi terhadap permasalahan riil masyarakat. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Puan: PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:50

DPD Wanti-wanti Penanganan Krisis Pangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:44

IFW Minta Pemerintah Waspadai Trik Menyulap Gandum Pangan Jadi Bahan Pakan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:39

Usut Korupsi di ASDP, KPK Panggil 2 Penilai KJPP

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Calon Kepala BIN Herindra Komitmen Jaga Keutuhan NKRI

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:33

Penasihat Presiden UEA Digadang Jadi Pemimpin Gaza Usai Perang

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:32

Gandeng Industri, Kemenperin Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30

Jokowi: Ketahanan Pangan, Fondasi Kesejahteraan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:19

PM Italia Nekat Kunjungi Lebanon usai Serangan di UNIFIL

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:17

Selengkapnya