Berita

Soal Dugaan Kekerasan terhadap Aktivis IMM, Komnas HAM Temui Polres Jakpus

JUMAT, 05 JUNI 2015 | 23:21 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisioner Komnas HAM menemui jajaran Polres Jakarta Pusat (5/6) untuk mengklarifikasi pengaduan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Karena Komnas HAM pada Rabu (3/6) lalu menerima aduan berkaitan dengan dugaan kekerasan yang dialami aktivis IMM saat aksi unjuk rasa di depan Istana Senin (1/6) lalu.  (Baca: Dua Mahasiswa Luka Memar, Satu Lagi Koma di RSCM)

Dalam pertemuan itu, Komnas HAM meminta kronologis peristiwa dan klarifikasi atas dugaan kekerasan kepolisian terhadap mahasiswa pada aksi tersebut.

Di samping Kapolres, Wakapolres dan pejabat utama Polres Jakpus, pertemuan tersebut juga dihadiri Kapolsek Gambir sebagai penanggung jawab lapangan saat peristiwa itu terjadi.

Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, menjelaskan hasil klarifikasi dengan pihak Polres Jakpus dan Polsek Gambir itu akan dibanding dan disanding dengan laporan mahasiswa, IMM, kemudian dianalisis, akhirnya nanti  akan diterbitkan dalam bentuk rekomendasi Komnas HAM.

"Rekomendasi Komnas HAM itu intinya adalah pandangan Komnas HAM pada apakah tindakan kepolisian dalam menangani aksi mahasiswa, IMM, Senin pekan lalu itu, sudah sesuai dengan perspektif HAM atau belum. Sekira nanti ditemukan pelanggaran, Komnas HAM tentu akan merekomendasikan untuk dimintai pertanggungjawaban pelaku baik secara etik/disiplin maupun pidana," jelas Maneger.

Dalam pertemuan itu, Maneger kembali mengingatkan bahwa sebagai lembaga negara, Komnas HAM berwenang melakukan pengawasan untuk memastikan apakah penanganan pihak kepolisian terhadap hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat di muka umum sudah sesuai dengan prosedur, khususnya Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Di akhir pertemuan, dia mendorong  Polres Jakpus sebagai Polres di  jantung Ibukota, dalam menangani aksi, apalagi mahasiswa, di samping harus profesional, independen dan humanis sesuai Perkap No.8/2009, juga ada baiknya bersahabat dengan mahasiswa.

"Bukankah Kepolisian baru Kita hari ini lahir dari rahim reformasi yang notabenenya hasil perjuangan mahasiswa?" ungkap Maneger. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Puan: PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:50

DPD Wanti-wanti Penanganan Krisis Pangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:44

IFW Minta Pemerintah Waspadai Trik Menyulap Gandum Pangan Jadi Bahan Pakan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:39

Usut Korupsi di ASDP, KPK Panggil 2 Penilai KJPP

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Calon Kepala BIN Herindra Komitmen Jaga Keutuhan NKRI

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:33

Penasihat Presiden UEA Digadang Jadi Pemimpin Gaza Usai Perang

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:32

Gandeng Industri, Kemenperin Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30

Jokowi: Ketahanan Pangan, Fondasi Kesejahteraan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:19

PM Italia Nekat Kunjungi Lebanon usai Serangan di UNIFIL

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:17

Selengkapnya