Berita

Bisnis

Pemerintah Over Acting Hadapi Ulah Mafia Migas

KAMIS, 04 JUNI 2015 | 09:23 WIB | LAPORAN:

Direksi PT Pertamina Energy Trading Ltd Petral seyogyanya diperiksa oleh pihak kejaksanaan dan kepolisian. Hal ini dilakukan untuk menutup peluang hadirnya mafia migas yang baru di anak usaha Pertamina ISC yang kini menjalankan tugas Petral.

"Petral dibubarkan gerombolan mafia baru bisa masuk leluasa menggantikan posisi Petral," ujar pengamat ekonomi Politik Salamuddin dalam diskusi bertema Siapa Mafia Migas Sebenarnya di Jakarta, kemarin (Rabu, 6/4).

Salamuddin menambahkan, munculnya mafia migas baru juga berasal dari sistem pemerintah yang tidak transparan dalam mengelola migas.


"Mafia migas bersumber dari lemahnya negara dan lemahnya kebijakan. Ini lebih dulu harus dibenahi sebelum berkoar berantas mafia migas, karena mafia ini sudah ada dimana mana mulai perusahaan BUMN sampai kementerian," tutur Salamuddin.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menambahkan, akibat ulah mafia migas, pemerintah akhirnya kelimpungan sehingga banyak kebijakan yang merugikan rakyat. Salah satunya mengintervensi harga BBM non subsidi yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

"Padahal kenaikannya tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga pokok lantaran BBM nonsubsidi dikonsumsi oleh masyarakat mampu," kata Sofyano.

Lebih lanjut Sofyano menuturkan, fluktuasi harga BBM tidak perlu menjadi isu yang besar. Pasalnya, harga BBM mengikuti harga minyak dunia. Ia juga mengkritik kenaikan harga BBM setara pertamax yang dilakukan SPBU asing tidak diteriakkan atau diprotes para pengamat termasuk wakil rakyat.

"Giliran pihak asing menaikkan harga semua pada diam, tapi kalau Pertamina naikkan harga semua menyerang, atau mempersoalkan kenaikan itu. Ini kan aneh, apa memang ada mafia yang memainkan ini?," sindir Sofyano.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya