Berita

Romahurmuziy

PPP Kubu Djan Faridz Tak akan Bersedia Islah dengan Pengkhianat

RABU, 03 JUNI 2015 | 22:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengurus Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Djan Faridz hanya ingin 'islah' dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly. Sebab, mereka berperkara hukum dengan pemerintah alias Kemenkumham, yang sebelumnya mengesahkan kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy.

Demikian kesimpulan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)
PPP versi Djan Faridz yang digelar di Jakarta pada Senin-Selasa (1-2/5) kemarin.


"Adapun terkait dengan islah, kita mengambil posisi tegas. Kita hanya akan ‘melakukan islah' dengan Menteri Hukum dan HAM. Karena kita berperkara hukum dengannya. Dengan tujuan akhir ditariknya banding dan mengakui keabsahan kita sebagai penegasan bahwa PPP hasil Muktamar VIII Jakarta adalah benar dan sah," tegas Ketua DPP PPP kubu Djan Faridz, Akhmad Gojali Harahap, dalam keterangannya malam ini (Rabu, 3/6).

Sebelummnya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur telah mengabulkan gugatan atas SK kepengurusan Romahurmuziy yang dikeluarkan Menkumham.  

Karena itu, mereka tidak akan merespons wacana islah dari PPP hasil Muktamar Surabaya atau pimpinan Romahurmuziy.

"Karena kita tidak ingin berdamai dengan pengkhianat dan penghancur PPP sebagai wadah politik dan perjuangan ummat Islam. Sebagai penegakan disiplin partai, kita akan memberi sanksi tegas kepada saudara Romahurmuziy berupa pemecatan dari keanggotaan PPP," tegasnya.

Gojali menambahkan, pihaknya telah melakukan pergantian pimpinan Fraksi PPP DPR RI dengan menetapkan Epyardi Asda, M. Mar. sebagai Ketua Fraksi PPP. Pergantian ini telah disetujui oleh DPR RI dengan dikeluarkannya keputusan DPR RI tentang susunan pimpinan Fraksi PPP.

"Untuk itu dalam rangka penyegaran diintruksikan kepada Pimpinan FPPP melakukan rotasi anggota FPPP DPR RI," sambungnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Puan: PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:50

DPD Wanti-wanti Penanganan Krisis Pangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:44

IFW Minta Pemerintah Waspadai Trik Menyulap Gandum Pangan Jadi Bahan Pakan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:39

Usut Korupsi di ASDP, KPK Panggil 2 Penilai KJPP

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Calon Kepala BIN Herindra Komitmen Jaga Keutuhan NKRI

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:33

Penasihat Presiden UEA Digadang Jadi Pemimpin Gaza Usai Perang

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:32

Gandeng Industri, Kemenperin Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30

Jokowi: Ketahanan Pangan, Fondasi Kesejahteraan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:19

PM Italia Nekat Kunjungi Lebanon usai Serangan di UNIFIL

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:17

Selengkapnya