Jokowi saat bertemu mahasiswa pekan lalu
Presiden Joko Widodo batal bertemu dengan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia pada Senin (25/5) padahal sudah dijanjikan pihak Istana sebelumnya.
Alasannya, jadwal Presiden padat sehingga tidak memungkinkan untuk menerima para aktivis tersebut.
"Jadwal Presiden pada hari senin 25 Mei 2015 tidak dimungkinkan untuk menambah jadwal, termasuk alokasi waktu menerima BEM SI," jelas Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dalam siaran persnya.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada ini menjanjikan lagi, pertemuan Presiden dengan mahasiswa bisa dilakukan kesempatan berikutnya.
"Dialog antara Presiden dan mahasiswa dapat dilakukan lagi lain waktu, yang bisa melibatkan komponen mahasiswa lainnya," ungkapnya.
Apalagi, dia menjelaskan, beberapa permintaan BEM agar pemerintah mencabut subsidi BBM, nasionalisasi blok Mahakam & Freeport, pengadilan ad hoc HAM dan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sebagian sudah dijawab Presiden saat makan malam bersama perwakilan BEM SI pada Senin 18 Mei 2015 lalu.
Sebelumnya, Ketua BEM Universitas Indonesia, Andi Aulia Rahman, mengakui Mensesneg sudah menginformasikan pembatalan agenda pertemuan tersebut. "#JokowiBohong akhirnya benar-benar kejadian," kesal Andi lewat
akun Twitter-nya.
Padahal, dia menegaskan, mahasiswa membubarkan diri saat aksi pada 21Mei selesai lalu setelah Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan menjajikan akan digelar pertemuan lanjutan pada Senin 25 Mei.
[zul]