Berita

Hukum

Ruki Persilakan Walikota Surabaya Jadi Pimpinan KPK

SENIN, 25 MEI 2015 | 12:19 WIB | LAPORAN:

. Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki mempersilakan Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju menjadi komisioner. Nama Tri Risma disebut pengamat Populi Center, Nico Harjanto, layak menjadi pimpinan komisi antirasuah itu.

Dihubungi redaksi tadi pagi (Senin, 25/5), sekalipun mempersilakan, Ruki tak mau mengomentari kapabilitas Risma.

"Saya tidak berkomentar deh. Silahkan saja. Kita ikuti aturan main yang ditetapkan undang-undangnya saja," ujar Ruki.


Sementara itu, Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji juga tidak mau mengomentari Risma.

Indriyanto menegaskan, dirinya tidak memberikan perbedaan status antara calon pimpinan KPK. Bukan pula pada kepopularitasan seseorang.

"Tapi semua ini harus berpijak pada pemahaman praktis dan akademis, khususnya terhadap soal hukum beserta segala kompleksitasnya," kata Indriyanto kepada redaksi, semalam.

Kelembagaan negara KPK yang kewenangannya extraordinary, sangat berbeda dengan jabatan kenegaraan lainnya.

"Diperlukan sikap keras, elegan dengan kemampuan leluasa, integritas tinggi, kejujuran etika dan bukan kemunafikan sikap dengan Role Model yang diterima Publik dan negara ini," terangnya.

Syarat lainnya, keberanian. Keberanian mutlak harus dimiliki seorang petinggi KPK. Para pimpinan baru KPK di jilid IV nanti diminta tak boleh takut terhadap kriminalisasi.

"Saya cancer (sakit kanker) saja tidak takut mati, apalagi kriminalisasi," tegasnya.

Sekalipun begitu, Indriyanto tak berniat mendaftarkan diri dalam seleksi pimpinan KPK Jilid IV. Dia masih mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.

"Saya saja mikir hidup saya sampai Desember atau enggak, latest stage saya,"  bebernya.

Dilansir dari JPNN, Risma sendiri mengaku tidak tertarik untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah itu.

"Hahaha, onok onok ae koen iku (ada-ada saja kamu itu)," ujar Risma terbahak.

Risma tak tertarik mengisi posisi di komisi antirasuah itu lantaran dua hal. Pertama, takut lantaran KPK banyak musuh.

"Masya Allah, enggak ae. Emoh dadi ketua KPK musuhne akeh," seloroh Risma disambut tawa wartawan, Minggu (24/5).

Alasan Risma yang kedua, membuat wartawan makin ngakak. Bagaimana tidak, Risma mengaku tak paham cara mengaudit.

"Nggak lah, nggak iso aku, aku ora ngerti audit-audit ngunu iku," seloroh Risma lagi. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya