Aku menyaksikan bulan
dengan hari-hari menakjubkan.
Kamis kenaikan Yesus Kristus
ke langit menemui Bapa di surga
setelah 40 hari peristiwa Kebangkitan
dari ketidakadilan dalam penyaliban.
Sabtu kami peringati risalah indah
tentang Kanjeng Nabi (Muhammad)
menunggang buraq melesat ke langit
menyambut perintah langsung dari Alloh.
Aku bangga menyaksikan bulan
dengan hari-hari menakjubkan.
Rabu ketiga pada bulan penuh siaga
aku menyaksikan anak-anak Ibu Pertiwi
bangkit dari tidur selama satu dekade
berlari menyongsong angin perubahan
Mereka tinggalkan kampus berbias bius
membuat para akademisi mabok selebritas
menjadi analis politik pemilu yang menipu
mengubah masa depan jadi masa lalu.
Senin mereka memang bersua penguasa
tapi jamuan makan malam Istana
tidak membuat mereka lalu terlena
dari memperjuangkan martabat bangsanya.
Api dengan asap pekat menghias langit
dari ban bekas yang dibakar semangat
adalah awan kekuasaan yang arogan
hitamnya cermin kebodohan pelaksanaan
Aku terpesona menyaksikan bulan
dengan hari-hari menakjubkan.
Ada hari dibangkitkannya anak-anak Ibu Pertiwi
dari kampus-kampus yang selama ini terbius
kini kesadaran moral intelektualnya sudah terjaga
menumbuhkan kesadaran dalam persaudaraan
O, anak-anak Ibu Pertiwi yang malang
apalah artinya kemerdekaan tanpa kedaulatan?
Apalah artinya perjuangan tanpa perlawanan?
Apalah artinya perlawanan tanpa tujuan?
Aku tersanjung menjadi saksi
bangkitnya satu generasi
pewaris sah negeri yang indah
tapi rakyatnya selalu resah!
Rabu, 20 Mei 2015, pukul 20:05:15Sajak didedikasikan Adhie M Massardi bagi para mahasiswa yang merasa gelisah melihat masa depan negara dan bangsanya.