Berita

Eks Jubir Presiden: Aksi Mahasiswa Hari Ini Masih Pemanasan

RABU, 20 MEI 2015 | 18:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aksi mahasiswa di berbagai kota di Indonesia yang digelar hari ini dan besok masih pemanasan. Karena tema aksi belum memasuki substansi yang dirasakan masyarakat. Yaitu tiadanya kepemimpinan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di republik ini.
 
Namun demikian, kita tetap harus menghormati dan merespon positif tumbuhnya kesadaran moral intelektual di kalangan mahasiswa di kampus-kampus terhadap kondisi bangsa dan negaranya yang kian rapuh, di tengah gejolak pragmatisme gaya hidup yang melanda para seniornya.
 

Demikian disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) Adhie M. Massardi kepada Kantor Berita Politik RMOL, (Rabu, 20/5).

"Kami, GIB, Petisi 28 serta elemen gerakan (civil society) lainnya tidak terlibat dalam aksi-aksi ini. Hanya akan jadi penyaksi bangkitnya kesadaran moral intelektual mahasiswa di kampus-kampus yang selama satu dekade ini tergerus pragmatisme politik para seniornya yang menjijikkan,” kata Adhie.
 
Makanya, Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini mengaku tak risau tentang tema yang diusung dalam aksi mahasiswa ini yang masih elitis, yaitu seputar korupsi dan penguatan institusi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), dan belum memasuki substansi persoalan bangsa yang mendasar, yakni tiadanya kepemimpinan yang transformatif, karena kekuasaan tetap dimonopoli lapisan elite semata.
 
"Kami percaya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dunia kampus akan menyadari betapa rapuhnya sistem ketatanegaraan kita akibat dekadensi moral (demoralisasi) yang mewabah di kalangan eksekutif, legislatif, judikatif, parpol dan juga dunia kampus sendiri," ungkapnya.
 
"Gelombang aksi akan membesar apabila pemerintahan Joko Widodo merespon tuntutan mahasiswa dalam aksi pemanasan ini dengan ‘cengengesan’ seperti biasa. Apalagi kalau dalam reshuffle mendatang tetap memakai orang-orang dengan kualitas KW-2 dan KW-3 seperti sekarang," pungkas Juru Bicara Presiden era Abdurrahman Wahid ini. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Puan: PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:50

DPD Wanti-wanti Penanganan Krisis Pangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:44

IFW Minta Pemerintah Waspadai Trik Menyulap Gandum Pangan Jadi Bahan Pakan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:39

Usut Korupsi di ASDP, KPK Panggil 2 Penilai KJPP

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Calon Kepala BIN Herindra Komitmen Jaga Keutuhan NKRI

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:33

Penasihat Presiden UEA Digadang Jadi Pemimpin Gaza Usai Perang

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:32

Gandeng Industri, Kemenperin Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30

Jokowi: Ketahanan Pangan, Fondasi Kesejahteraan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:19

PM Italia Nekat Kunjungi Lebanon usai Serangan di UNIFIL

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:17

Selengkapnya