Berita

Pertahanan

Jelang 41 Kapal Ditenggelamkan, Dirjen PSDKP Ditelepon Menteri Susi

RABU, 20 MEI 2015 | 09:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menghubungi Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Laksda TNI (Purn) Asep Burhanudin via telpon untuk memastikan penenggelaman 19 kapal perikanan pelaku illegal unreported and unregulated (IUU) fishing, berjalan dengan lancar.

"Siap Bu, kita sudah ada di tengah laut, semua sudah lengkap," kata Asep saat menerima telepon dari Menteri Susi di Kapal Singa Laut milik Bakamla RI, Perairan Bitung, Sulawesi Utara (Rabu, 20/5).

Yang dimaksud Asep dengan lengkap semua itu adalah teknis penenggelaman yang dijadwalkan mulai pukul 11.00 WITA.


Terlihat mendampingi Asep, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto dan Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Wilmar Marpaung, perwakilan Gubernur Sulut, Bakamla, dan Pengadilan setempat.

Di Bitung siang ini, ada 11 tangkapan KKP dan lima tangkapan TNI AL yang akan ditenggelamkan. Totalnya, ada 41 kapal yang ditenggelamkan hari ini. Tersebar di Bitung, Pontianak, Belawan, Idi, dan Ranai.

Kegiatan penenggelaman dilaksanakan atas kerja sama KKP dengan TNI AL dan Polri yang diwujudkan melalui berbagai dukungan, khususnya unsur-unsur Kapal Pengawas KKP, KRI TNI AL dan Kapal Polisi.

Asep menerangkan, penenggelaman kapal pelaku illegal fishing dilaksanakan sesuai dengan UU 45/2009 tentang Perikanan. Selain itu, penengelaman dilakukan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht) sebagaimana diatur dalam KUHAP.

Penenggelaman ini dilakukan dengan menggunakan dinamit daya ledak rendah sehingga kondisi kapal tetap terjaga, dan dapat berfungsi menjadi rumpon di lokasi penenggelaman.

"Diharapkan kapal-kapal yang ditenggelamkan menjadi habitat baru bagi ikan-ikan di perairan tersebut, sehingga berkontribusi terhadap kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Asep.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya