Berita

foto:rmol

Ahok: Berapapun Biayanya, Pengelolan Air Palyja Harus Terus Jalan

SELASA, 19 MEI 2015 | 11:36 WIB | LAPORAN:

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan penerapan teknologi Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Penerapan teknologi ini diklaim pertama kali diterapkan untuk sektor air minum di Indonesia.

Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengatakan, dirinya ingin pengelolaan air terus dilanjutkan. Bahkan dia mengharapkan, rencana pemenuhan kebutuhan air di Jakarta selesai pada tahun 2017 atau paling lambat 2018.

"Kami tidak peduli berapa uang yang dihabiskan. Karena yang penting warga Jakarta seluruhnya dapat air bersih. Uang ada kok di pemerintah. Cepat buat proposalnya, nanti kita kasih penyertaan modal pemerintah (PMP),"kata Ahok di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).


Dia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang banyak-banyaknya memiliki anggaran. Apalagi tahun anggaran 2015 ini ada pemangkasan anggaran sebesar Rp 12, 1 triliun.

"Misalnya bangun alat ini (MBBR) Rp 20 miliar, saya tadi dengar itu ketawa-ketawa saja. Kalau saya kasih Rp 1 triliun bisa dapat 40 instalasi yang sama. Buat DKI itu kecil loh," sumbar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sebagaimana diketahui penerapan teknologi ini untuk meningkatkan pasoka air kepada 150 ribu masyarakat di Jakarta Barat. Dengan teknologi ini ditargetkan mampu mencukupi 95 persen kebutuhan masyarakat pada tahun 2020.

Teknologi yang dikembangkan oleh Degremont Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya diterapkan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Teknologi ini menggunakan medium-medium kecil yang dinamakan 'meteor'. Fungsinya untuk mengurangi polutan dalam air, seperti amoniak. Sehingga air yang diolah layak menjadi bahan baku untuk pembuatan air minum.

Untuk diketahui MBBR ini mampu menampung hingga 550 liter air perdetik. Setelah diolah maka air yang dihasilkan tidak akan jauh berbeda, karena hanya membersihkan dari bakteri. Sedangkan 'meteor' sebagai alat utama memiliki masa guna sekitar 10 tahun.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya