Berita

Nusantara

Banyuwangi Realisasikan 69 Ribu Hektar Tanaman Padi Tahun Ini

SENIN, 18 MEI 2015 | 13:10 WIB | LAPORAN:

Luas tanam padi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada masa tanam Oktober 2014 sampai Maret 2015 melampaui target. Target yang ditetapkan seluas 62.441 hektar namun dapat terealisasi 69.850 hektar.

"Luas tanam naik, karena area tanah yang tadinya kering ternyata dengan tersedianya air jadi bisa ditanami. Salah satunya karena upaya konservasi sumberdaya air," kata Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Ikrori, Senin (18/5).

Dia mengatakan, produktivitas tanaman padi di Banyuwangi pada 2014 sebesar 65,06 kuintal/hektar, lebih tinggi dari rata-rata Jawa Timur yang sebesar 62,76 kwintal perhektar. Produktivitas padi di Banyuwangi terus mengalami kenaikan dari posisi 2012 yang sebesar 62 kwintal per hektar.


Tahun lalu, produksi padi Banyuwangi mencapai 777.997 ton yang menjadikan kabupaten tersebut sebagai salah satu penghasil beras terbesar di Jawa Timur. "Untuk data sementara produksi padi di Banyuwangi sampai Maret 2015 sebesar 314.768 ton," kata Ikrori.

Ikrori melanjutkan, sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, Banyuwangi terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan jumlah produksi padi . Beberapa langkah pun ditempuh untuk menjaga jumlah produksi komoditas pangan utama ini. Salah satunya dengan mengontrol alih fungsi lahan pertanian melalui peraturan daerah.

"Banyuwangi sudah mengatur pengendalian lahan pertanian yang tercantum di Pasal 55 Perda Tentang Tata Ruang Nomor 8 tahun 2012," ujar Ikrori.

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanaman padi, pemerintah daerah juga melakukan beberapa langkah. Seperti meningkatkan kesuburan tanah olahan melalui penggunaan pupuk organik.

"Kami membentuk kelompok tani produsen pupuk organik di semua kecamatan Banyuwangi. Perlahan tapi pasti para petani sudah mulai mengkombinasikan pemakain pupuk organik dengan kimia untuk memperbaiki kualitas tanah agar bisa meningkatkan hasil padi," papar Ikrori.

Selain itu juga dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi dan pembuatan embung untuk menangkap air hujan. Jumlah pengairan irigasi yang tersebar di seluruh Banyuwangi sebanyak 518 dan pompa air sebanyak 64.

Pemkab juga terus mengintensifkan peran para penyuluh pertanian untuk mendampingi petani. Peningkatan kualitas penyuluh juga dilakukan melalui perekrutan penyuluh non PNS atau THL (tenaga harian lepas) dengan seleksi yang ketat. Di antaranya THL minimal berpendidikan S1 pertanian dengan indeks prestasi kumulatif minimal 3,00.

"Melalui cara ini kami mendapatkan 44 orang THL terbaik sehingga saat ini jumlah penyuluh pertanian sebanyak 158 orang yang secara intensif terus mendampingi petani," kata Ikrori.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya