Berita

foto:net

Hukum

Anak Ditelantarkan, Pemerintah Harus Bangun Pusat Rehab Mental dan Jiwa Ortu

SENIN, 18 MEI 2015 | 11:30 WIB | LAPORAN:

Kasus penelantaran lima orang anak di Cibubur mengingatkan kembali pentingnya program Keluarga Berencana.

"Sudah saatnya masyarakat, khususnya pasangan suami istri menyadari dan menjalankan program Keluarga Berencana (KB) dengan "dua anak cukup. Laki-perempuan sama saja. Pemerintah pun harus terus menggalakkannya," kata anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu melalui rilisnya, Senin (18/5).

Menurut dia, penelantaran anak kerap terjadi lantaran didorong faktor ekonomi.


"Oleh karena itu pemerintah harus memahami secara pasti peta demografis warga negaranya, sehingga mengetahui dengan pasti unit-unit keluarga yang tidak mampu agar dapat mengatasi masalah kemiskinan bagi warganya," jelasnya.

Tak lupa ia juga mengingatkan pentingnya orangtua menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya sejak dini.

"Tuntunan dan ajaran agama harus diajarkan sejak dini sejak kecil, diajarkan, dan diamalkan oleh semua. Sehingga paham tentang kewajiban seseorang terhadap anaknya dan keturunannya, serta kewajiban anak terhadap orang tuanya," urainya.

Berkaitan latar belakang orangtua kelima anak ditelantarkan yang diketahui pecandu narkoba, menurut Khotibul, pemerintah perlu membangun pusat rehabilitasi mental dan jiwa sebagai salah satu solusinya.

"Karena ini fenomena yang jamak terjadi di masyarakat," tegasnya.

Kemudian terhadap anak-anak yang ditelantarkan itu, lanjut Khotibul, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dibantu oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) harus melakukan pertolongan pertama dengan membiyai hidup mereka sehari-hari. Karena anak terlantar di Indonesia jumlahnya sangat banyak.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya