. Penumpang gelap kekuasaan membuat berbagai ketegangan-ketegangan politik terjadi dalam pemerintahan. Selain penumpang gelap, adsa juga para pemburu rente dan musuh-musuh perubahan.
"Mereka memecahbelah soliditas kekuatan politik pendukung utama pemerintahan," demikian pernyataan sikap yang disampaikan Relawan Joko Widodo kepada redaksi beberapa saat lalu (Sabtu, 16/5).
Relawan ini terdiri Cemara 19, Bara JP, Pospera, Kawan Jokowi, Relawan Merah Putih, Gerakan Nasional Rakyat, Sekber Jokowi, Kebangkitan Indonesia Baru, Seknas Jokowi, Rakyat Merah Putih, Cakra Naga, Gerakan Relawan Indonesia, Arus Bawah Jokowi, Srikandi Jokowi, EP For Jokowi.
Para relawan ini mengamati dengan penuh antusiasme terhadap seluruh kebijakan yang diambil, utamanya dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar dari rakyat. Namun relawan juga menangkap kesan belum terkonsolidasinya pemerintahan secara efektif dan kecenderungan situasi perekonomian yang belum memenuhi harapan.
Mereka pun menyarankan agar ada konsolidasi politik dan konsolidasi birokrasi sesegera mungkin agar pemerintahan dapat berjalan dengan lebih efektif. Tanpa konsolidasi di bidang politik maka situasi negara akan menjadi tidak kondusif yang pada akhirnya menyulitkan pembangunan ekonomi.
Mereka yakin, tanpa konsolidasi birokrasi yang sistematis dan berkelanjutan untuk menjadi birokrasi yang efisien, efektif, melayani dan profesional maka program pemerintah tidak akan dapat berjalan dengan baik.
[ysa]