Selain Tiongkok, PT Garuda Indonesia persero Tbk terus meningkatkan lini bisnis penerbangan tidak berjadwal untuk wisatawan India dan Filipina. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pendapatan perusahaan ke depannya.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Handayani mengatakan, tingginya potensi kunjungan wisatawan manÂcanegara, khususnya TionÂgkok membuat perusahaan berencana memperbesar lini usaha charter flight, atau usaha sewa pesawat.
"Sebelumya kita belum menganggarkan secara khusus untuk charter flight. Tapi melihat tingÂginya animo turis asing, seperti Tiongkok mendorong Garuda akan memberikan layanan sewa pesawat untuk wisatawan," katanya, kemarin.
Ia melihat, layanan sewa maskapai ini cukup besar bagi wisatawan Tiongkok. Pasalnya, pada 2014, warga Tiongkok yang berwisata terÂcatat sebanyak 900 ribu orang datang ke Indonesia, dari total penduduk Tiongkok mencapai 100 juta penduduk.
Saat ini, Garuda Indonesia telah memiliki rute langsung ke tiga bandara internasional Tiongkok yaitu di kota Beijing, Shanghai dan Guangzhou.
"Dengan adanya penerbangan tidak berjadwal akan membuat jadwal penerbangan menjadi lebih fleksibel bagi penumpang di luar kota-kota tersebut. Misalnya, untuk perjalanan melalui Guangzhou, Beijing dan Shanghai kita buat suatu
charter flight," terangnya.
Pihaknya, juga telah memiÂliki 30 kontrak penerbangan tidak berjadwal dari Tiongkok yang menjadikan pantai-panÂtai di Indonesia, seperti Bali sebagai destinasi liburan.
"Mudahan-mudahan jumlah kontraknya bisa double di kuartal dua," harapnya.
Selain itu, sambil menunggu kesiapan infrastruktur penduÂkung, perseroan tengah mengÂkaji beberapa penerbangan tidak berjadwal lainnya, baik India dan Filipina.
"Ada juga permintaan dari India, mereka suka sekali momen wedding di Bali, karena sama secara religionnya. Kita sedang siapkan infrastruktur di Bali apakah mencukupi untuk kebutuhan atau tidak," katanya.
Selama tiga bulan pertama 2015, perseroan mengalaÂmi peningkatan pendapatan penerbangan tidak berjadÂwal, melonjak 1.275,43 persen menjadi 39,20 juta US dolar, setara Rp 515,5 miliar dibanding periode sama tahun lalu, sebesar 2,85 juta US dolar atau Rp 37,4 miliar.
Pencapaian tersebut, berkontribusi pada peningkatan pendapatan usaha perseroan pada kuartal I 2015, yang naik dari 817,41 juta US dolar di periode sama tahun sebelumÂnya menjadi 927,32 juta US dolar. ***