Berita

Hukum

LPSK Dorong Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan Dihukum Berat

SABTU, 09 MEI 2015 | 11:35 WIB | LAPORAN:

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendukung proses hukum pelaku kekerasan terhadap wartawan.

"LPSK berharap pelakunya dijatuhi hukuman yang berat," kata Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/5).

Menurut dia, dukungan proses hukum tersebut menjadi penting sebab media merupakan salah satu pilar dalam demokrasi. Selain itu, kalangan jurnalis dinilai juga berperan memenuhi hak untuk tahu yang dimiliki oleh anggota masyarakat.


"Oleh sebab itu kebebasan pers sangat mungkin penting untuk dilindungi," kata Semendawai.

Ia juga menyebutkan, kekerasan terhadap jurnalis tentu akan mempengaruhi kualitas pemberitaan, termasuk mengurangi fakta yang bisa disampaikan kepada masyarakat.

Untuk itu, LPSK mengutarakan harapannya agar baik pemerintah maupun masyarakat, termasuk lembaga itu sendiri, berperan aktif dalam menjaga kebebasan pers.

Seperti disampaikan Ketua AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Pontianak, Heriyanto dalam 1 tahun (3 Mei 2014 - 3 Mei 2015) terdapat 37 kasus kekerasan terhadap Jurnalis. LPSK mendukung pengusutan kasus-kasus tersebut.

"Termasuk memberi perlindungan terhadap wartawan yang menjadi korban kekerasan," pungkas Semendawai.

Sebelumnya, data yang dihimpun AJI menyebutkan sejak tahun 1992 terdapat 1.123 jurnalis dari berbagai penjuru dunia yang terbunuh akibat menjalankan tugas profesinya.

Di Indonesia, sejak tahun 1996 terdapat delapan kasus kematian jurnalis yang belum diusut tuntas oleh aparat kepolisian, ditambah lagi 38 kasus kekerasan yang terjadi sejak tanggal 3 Mei 2014 hingga 3 Mei 2015.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya