Berita

Hukum

TPDI: Bongkar Proyek Siluman di Dinas PU NTT

JUMAT, 08 MEI 2015 | 14:28 WIB | LAPORAN:

Kasus dugaan korupsi proyek siluman Dinas Pekerjaan Umum NTT yang dilaporkan  oleh anggota DPRD NTT, Viktor Lerik mestinya dijadikan momentum  bagi Kejaksaan dan/atau Polda NTT untuk membangkitkan semangat pemberantasan korupsi di NTT.

Hal ini dikatakan koordinator TPDI, Petrus Selestinus dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/5).

Berkaca dari kasus dugaan korupsi APBD di DPRD dan Pemda DKI Jakarta yang tengah ditangani Bareskim Mabes Polri serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurut Petrus, seharusnya ini menjadi inspirasi Kejaksaan Tinggi dan Polda NTT  dalam membongkar praktek korupsi akut yang terjadi di wilayah hukumnya.


Untuk diketahui, Victor Lerik dkk, saat bertemu Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan Kejati NTT, Adam Saimima, Victor sudah menjelaskan, kronologi dan dugaan modus operandi korupsi  proyek siluman di Dinas PU NTT. Menurut Victor, jelas Petrus, kasus itu mirip korupsi APBD DKI Jakarta.

"Karena itu TPDI meminta kepada siapa saja anggota masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemprov NTT dan DPRD NTT harus berani memberikan informasi, baik melalui Victor Lerik atau langsung kepada Kejaksaan Tinggi NTT, agar laporan  Vicktor  ke Kejati NTT itu langsung diproses oleh Kejaksaan Tingi NTT," jelasnya.

Informasi yang diperoleh TPDI, beber Petrus, ada sekitar 14 paket proyek yang "dititip" di dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas PU NTT. Diperkirakan kerugian uang negara mencapai sebesar Rp 7,4 miliar.

"Ini modus baru kejahatan korupsi di NTT, yang  muncul dalam APBD 2015 tanpa perencanaan," tuding Petrus.

Untuk itulah, menurut dia, Aspidsus Kejaksaan Tinggi NTT Gasper Kase harus secara berkala melaporkan perkembangan proses hukum atas kasus ini kepada masyarakat agar proses hukumnya dapat diawasi.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya