Berita

sby/net

SBY Minta Pemerintah Tak Terlalu Banyak Beretorika Hadapi Masalah Ekonomi

JUMAT, 08 MEI 2015 | 08:57 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Perbincangan masyarakat minggu ini didominasi oleh isu pelambatan ekonomi, dengan segala dampak dan implikasinya. Kecemasan atas memburuknya situasi perekonomian bukan hanya disuarakan oleh pelaku pasar, tetapi juga oleh masyarakat luas.

Demikian Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memulai kultwit pagi ini (Jumat, 8/5), melalui akun @SBYudhoyono. SBY pun meminta semua pihak tidak perlu panik, sebab keadaan seperti ini setiap saat bisa terjadi, sebab masa kini dunia ekonomi mudah dan sering mengalami gejolak.

"Yang penting, pemimpin dan pemerintah menyadari dan mengakui bahwa memang ada persoalan yang harus ditangani secara serius. Diperlukan gerak cepat dan solusi yang efektif untuk menatasi persoalan fiskal dan APBN, pertumbuhan yang melambat dan kelesuan investasi dan bisnis," kata SBY


Selain itu, lanjut SBY, juga harus diantisipasi kemungkinan meningkatnya pengangguran, serta gangguan terhadap kecukupan dan stabilitas harga bahan pokok. Bila berbagai persoalan ini tidak ditangani secara efektif, maka bisa saja keadaannya menjadi lebih buruk.

"Ini harus kita cegah. Bagi pemerintah, apapun opsi dan kebijakan yang dipilih selalu ada plus dan minusnya. Ada pro dan kontranya. Tetapi tetap harus diambil," ungkap SBY.

Hal yang penting, sambung SBY, pemerintah memberi solusi dan menetapkan policy response yang realistis dan ampuh sungguh dijalankan.

"Jangan terlalu banyak beretorika. Dulu, sebagai Presiden, persoalan seperti ini sering saya hadapi. Juga tidak mudah. Tetapi dengan kerja keras dan tindakan tepat, selesai juga," kata SBY yang merupakan Presiden ke-6 RI.

SBY menambahkan bahwa rakyat perlu memberi kesempatan dan dukungan kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintah untuk atasi permasalahan di bidang ekonomi ini.

"Saya menilai situasinya belum masuk krisis. Masih ada waktu. Masih tersedia solusi. Penurunan ekonomi masih bisa dibalikkan," demikian SBY. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya