Berita

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/net

Bisnis

Ekonomi Galau, Laba Wika Drop 63 Persen

RABU, 06 MEI 2015 | 08:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Gejolak ekonomi mem­buat laba Wijaya Karya men­galami penurunan sebesar 63,28 persen. Perusahaan konstruksi milik negara ini hanya membukukan laba bersih Rp 61,51 miliar pada kuartal pertama 2015, sedan­gkan periode sebelumnya Rp 167,52 miliar.

Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Suradi mengatakan, per­lambatan ekonomi sangat berimbas pada penurunan laba dan penjualan perse­roan tahun ini. Pada kuartal pertama, perseroan hanya mencatat penjualan sebesar Rp 2 triliun, sedangkan pada periode sebelumnya sebesar Rp 2,79 triliun. Angka ini turun 28 persen dari periode sebelumnya

"Penurunan laba terjadi karena penjualan perseroan juga mengalami penurunan akibat perlambatan ekono­mi," kata Suradi, kemarin.


Sepanjang tahun ini, pihaknya menargetkan pen­jualan, termasuk penjualan proyek Kerja Sama Opera­si (KSO) sebesar Rp 21,43 triliun. Target ini naik 24,23 persen dari realisasi penjualan di 2014 sebesar Rp 17,25 triliun. Sementara, laba ber­sih ditargetkan mencapai Rp 764,52 miliar, atau naik 24,28 persen dari realisasi 2014 yang tercatat Rp 615,18 miliar.

Meski begitu, ia tetap op­timis target pendapatanan perseroan sebesar Rp 31,64 triliun bisa tercapai. Sebeb, perseroan mendapat kontrak baru dari pemerintah sebesar 52,02 persen, BUMN 22,17 persen dan swasta 25,21 persen. Sementara untuk carry over dari 2014 sebesar Rp 22,75 triliun.

"Pada April 2015, pencapa­ian kontrak baru mencapai Rp 5,12 triliun, atau 16,18 persen dari target kontrak baru. Un­tuk total keseluruhan kontrak, targetnya sebesar Rp 54,39 triliun dari kontrak baru dan carry over," ungkapnya.

Adapun proyek yang telah diperoleh hingga April 2015 yakni proyek Bendungan Pasellorang Sulawesi Selatan Rp 463 miliar, New Priok Container Terminal Jakarta Rp 181,5 miliar, Bendungan Kreuretok Aceh Rp 403 mil­iar, Tol Bogor-Ciawi-Sukabu­mi (Bocimi) Tahap I Rp 355 miliar, Jalan Layang Non Tol (JLNT) Ciledug Rp 351 mil­iar, Oe-Cusse Airport Timor Leste US$ 92 juta, Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp 161 miliar dan Pemban­gunan Konstruksi Runway Bandara Baru Samarinda Rp 124,20 miliar.

Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, penurunan kinerja beberapa perusa­haan kontruksi pelat merah memang masih disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.

"Turun naiknya kinerja perseroan tergantung juga pada lini bisnis yang dijalan­inya, termasuk dengan penca­paian perolehan kontrak baru, selain dari faktor perlambatan ekonomi ikut mempengar­uhi," katanya.

Ia menilai, bila perolehan kontrak baru sesuai yang di­targetkan, kemudian sinergi antar perusahaan BUMN juga berjalan baik, diharap­kan kondisinya akan mem­baik pada kuartal kedua mendatang.

"Jadi realisasi proyek-proyek yang ditargetkan pe­merintah tepat waktu bisnis perusahaan akan berjalan dan kinerja bisa membaik," imbuhnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya