Berita

Publika

Bangsa Proletar Vs Bangsa Borjuis

JUMAT, 24 APRIL 2015 | 09:38 WIB

KONFERENSI Asia Afrika, ibarat negara-negara proletar berkumpul merumuskan kesepakatan melawan sistem kapitalisme yang dibangun oleh negara-negara borjuis. Kondisi saat ini Indonesia bukan lagi negara yang diperhitungkan dalam percaturan dunia karena ketergantungan terhadap 'bantuan' dari negara-negara kapitalis sangat tinggi.

Infiltrasi kapitalisme bukan hanya bidang ekonomi saja, yang sangat mengkhawatirkan masuk dalam sendi budaya, seni, bahasa, tradisi, dan mental karakter bangsa, bagaikan terjangkit virus liberal, bangsa yang terkenal dengan 'Gotong Royong' perlahan menjadi 'Induvidualis'.

Selain itu, warisan kolonial Hindia Belanda masih bertahan sampai sekarang, dari perundang-undangan sampai feodal birokrasi, pada masa lalu aparatur pemerintah kolonial direkrut dari inlander bumiputera yang bermental penjilat dan korup hingga saat ini masih menjadi kultur kronis para birokrat dan pejabat Indonesia.


Membangun dunia baru, diatas pondasi humanisme yang adil dan beradab, perdamaian dunia dengan semangat persatuan antar bangsa, demokrasi dunia berazaskan kemajemukan, keadilan kesetaraan sosial dunia, dimana semua manusia adalah bagian dari alam semesta yang universal.

Internasionalis Humanis hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka bila bangsa-bangsa Asia Afrika tidak melakukan Revolusi Mental, terutama negara yang selama ini berperan sebagai Komprador atau Boneka Nekolim, dengan kata lain Revolusi Belum Selesai, dunia ini masih terjadi ... Bangsa Proletar versus Bangsa Borjuis.


Ismed Matahari, ST.

Aktivis 98 Universitas Trisakti

ismedmatahari@gmail.com


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya