Parlemen Indonesia mengusulkan kepada parlemen Bahrain agar pemerintah kedua negara meningkatan kerjasama perdagangan.
"Kami melihat neraca perdagangan antara Indonesia dan Bahrain masih minim, tentunya hal ini dapat ditingkatkan," kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto ketika pimpinan DPR RI menerima delegasi Parlemen Bahrain di sela kegiatan Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (23/4).
Dia mengatakan Bahrain memiliki minyak yang dapat dijual ke Indonesia, sedangkan Indonesia memiliki teknologi pengolahannya.
Di sisi lain, Indonesia memiliki tekstil berkualitas Baik dan harganya kompetitif yang dapat dijual ke Bahrain.
Sementara itu, Ketua Parlemen Bahrain, Ahmed Bin Ibrahim menyambut baik tawaran Parlemen Indonesia yang mengusulkan peningkatan kerja sama perdagangan di antara Indonesia dan Bahrain.
Ahmed mengatakan pada kunjungan Parlemen Bahrain ke Indonesia sebelumnya, pada Maret 2013, sudah membuat perjanjian kerjasama di bidang perdagangan dan pariwisata.
"Kalau saat ini, Parlemen Indonesia mengusulkan peningkatan kerja sama perdagangan kami menyambut baik," katanya.
Ahmed menyatakan, setelah kembali dari Indonesia, pimpinan Parlemen Bahrain akan mengundang menteri perdagangan negara tersebut untuk membicarakan usulan peningkatan kerjasama perdagangan dari Parlemen Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Ahmed menyarankan kepada Parlemen Indonesia agar Pemerintah Indonesia maupun pengusaha Indonesia mempromosikan pariwisata Indonesia di Bahrain.
Menurut dia, sejumlah negara lain di Asia sudah mempromosikan pariwisatanya di Bahrain, tapi Indonesia belum. Padahal, kata dia, banyak masyarakat Bahrain yang memanfaatkan liburan musim panas untuk berlibur ke luar negeri.
[dem]
