Berita

Bisnis

Deklarasi Anti Tembakau Dikritik Terlalu Berlebihan

JUMAT, 17 APRIL 2015 | 09:48 WIB | LAPORAN:

Deklarasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jawa Timur yang digelar kemarin (Kamis, 16/4) di Surabaya, menuai kritik. Organisasi itu dinilai melakukan 'teror' secara tidak langsung terhadap para perokok, petani, hingga industri.

Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Jawa Timur, Sulami Bahar menegaskan, deklarasi itu sama saja hendak memberangus hak asasi dan hak konstitusional para perokok.

"rmas itu kan didirikan agar berkontribusi terhadap negara. Tapi kalau misalnya ada organisasi yang didirikan tapi kontribusinya tidak jelas tapi malah kemudian memusuhi tembakau, jelas ada kepentingan tertentu," kritik Sulami saat dihubungi wartawan, tadi malam.


Menurut Sulami, deklarasi WITT itu sebagai sikap antitembakau.
"Saya tidak kebakaran jenggot, kalau anti tembakau sikap individual tidak usah dideklarasikan," imbuh Sulami.

Ia mengingatkan, bila sikap antipati itu kemudian diorganisasir, bahkan kemudian dideklarasikan, maka sudah pasti punya tujuan 'teror'. Sulami curiga, deklarasi itu ditunggangi pihak-pihak tertentu yang selama ini selal;u merongrong industri hasil tembakau nasional.

"Bersikap anti tembakau, sama saja anti petani dan itu dapat dikategorikan meneror. Jika tujuan organisasi seperti itu sekali lagi jelas sama saja memusuhi petani di daerah hingga industri hasil tembakau," kritiknya.

Ia merasa prihatin karena deklarasi itu justru mengajak para ibu terutama kalangan pejabat di daerah. "Mereka ini hanya diajak-ajak saja dan terkesan di-fait accompli," tekannya.

Ia khawatir, sikap antipati terhadap tembakau yang mulai masuk ke daerah, juga dipengaruhi kepentingan kampanye antitembakau yang disponsori agen-agen industri internasional.

"Kami yang sudah memberi kontibusi luar biasa terhadap negara kok direcokin, setiap deklarasi seperti ini pasti ada yang membiayai pasti ada penyokong. Saya lihat arahnya ke sana karena selama ini ada industri yang memang selalu merongrong industri tembakau nasional," tegasnya.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya