Berita

Nita Yudi/net

Bisnis

Iwapi: Pemerintah Harus Gandeng Swasta Atasi Pasien BPJS Menumpuk

KAMIS, 16 APRIL 2015 | 17:17 WIB | LAPORAN:

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mendukung penuh kebijakan pemerintah meningkatkan kesehatan warganya melalui pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa lndonesia ke depan," jelas Ketua Umum Iwapi, Nita Yudi dalam keterangan persnya di Jakarta.

Menurutnya, diperlukan pembangunan infrastruktur yang memadai seperti rumah sakit, klinik dan juga dokter serta tenaga medis dan peralatan untuk mendukung program JKN. Untuk mewujudkannya harus ada kerja sama yang kuat dalam bentuk Public Private Partnership.  


"Pemerintah tidak bisa menjalankan ini sendiri, harus bekerja sama dengan klinik dan rumah sakit swasta, sehingga penumpukan pasien dapat merata tidak berada pada puskesmas dan rumah sakit pemerintah saja," paparnya.

Sementara, Suryo B Sulisto selaku ketua umum Kadin lndonesia mengatakan, belum diatur dengan jelas penerapan mekanisme Coordination of Benefit (COB) antara perusahaan asuransi swasta dengan BPJS mengakibatkan perusahaan yang telah menyertakan pekerjanya dalam asuransi swasta menanggung biaya ganda untuk premi yang harus dibayarkan.

Untuk itu, hemat dia, bagi perusahaan yang sudah mempunyai asuransi kesehatan komersial sebaiknya pelaksanaannya ditunda sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan yaitu tahun 2019.

Humas DPP Iwapi, Ingrid Kansil menambahkan, perlindungan pekerja melalui program BPJS Ketenagakerjaan, dapat meningkatkan ketenangan bekerja sehingga produktifitas dapat meningkat. Hanya perlu dipertimbangkan berlakunya BPJS Pensiun seharusnya tidak diterapkan pada perusahaan yang sudah mempunya Dana Pensiun baik yang berbentuk DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) maupun DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja).

"Kalaupun akan diberlakukan sebaiknya disamakan dengan PNS, Polri dan TNI yaitu tahun 2029, guna menghindari beban yang terlalu berat bagi perusahaan," pungkas mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat tersebut.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya