Berita

Uchok Sky Kadafi/net

Bisnis

Privatisasi BUMN Dinilai Nggak Untungkan APBN

SENIN, 13 APRIL 2015 | 09:03 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah berencana melakukan privatisasi tiga BUMN tahun ini. Privatisasi dinilai tidak berikan kontribusi besar ke APBN.

Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Kadafi mengatakan, selama ini privatisasi BUMN tidak pernah mem­berikan kontribusi besar kepada Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Negara (APBN). "Nggak untungkan APBN," katanya ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Untuk diketahui, pemerintah berencana melakukan privatisasi tiga BUMN dalam bentuk pener­bitan saham baru atau rights issue pada tahun ini.


Menurut Uchok, privatisasi hanya menyetor rata-rata 1-2,5 persen dari total APBN. Sedang­kan, profitisasi bergerak menye­tor 2-3,25 persen. "Jadi kontribusi BUMN ke APBN dengan kisaran hanya 6 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Kemen­terian BUMN telah memproses 25 privatisasi BUMN dan priva­tisasi BUMN minoritas dengan nilai mencapai Rp 53,4 triliun. Rp 42,6 triliun masuk dalam modal BUMN dan sisanya Rp 10,9 triliun masuk dalam APBN.

Uchok mengungkapkan, pada akhir 2013 terdapat 20 BUMN yang terdaftar di pasar modal dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 968,5 triliun. Nilai penyertaan modal per 31 Desem­ber 2012 telah mencapai Rp 677,3 triliun dengan nilai laba ditahan oleh BUMN sebesar Rp 407,5 triliun.

Namun, kontribusi ke negara dalam bentuk dividen rata-rata per tahun hanya sebesar 24 persen dalam kurun waktu 2010-2012.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, ada tiga BUMN yang akan diprivatisasi, tapi bukan dijual sahamnya melainkan disuntik modal senilai Rp 8,4 triliun sesuai dengan restu dari DPR.

Untuk bisa menerima sunti­kan modal dari pemerintah, tiga BUMN itu harus menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. "Penanaman modal negara itu kita lakukan dengan beberapa perusahaan, tapi ada 3 perusahaan yang sudah perusa­haan publik, yaitu Antam, Waskita Karya, Adhi Karya," ujarnya.

Rini menambahkan, para BUMN ini disuntik modal su­paya bisa tumbuh dengan pesat. Tambahan modal ini demi men­dorong pembangunan infrastruk­tur. "Perusahaan-perusahaan ini kan mau kita kembangkan, mau kita dorong," katanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya