Berita

nusron wahid/net

GP Ansor: Jangan Sampai Umat Islam Indonesia Dibawa-bawa dalam Konflik Yaman dan Saudi

MINGGU, 12 APRIL 2015 | 11:07 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Umat Islam Indonesia diharapkan tidak diseret-seret dalam konflik antara Arab Saudi dengan Kelompok Syi'ah Houthi. Sebab Indonesia merupakan negara yang anti-perang dan mencintai perdamaian. Bahkan, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia harus ikut aktif dan terlibat dalam upaya perdamaian dunia.

"Karena itu atas nama apapun, dan konflik apapun, kita tidak membenarkan cara-cara perang untuk menyelesaikan masalah. Karena akan memakan korban kemanusiaan," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, beberapa saat lalu (Minggu, 12/4).

Namun pada sisi lain, Nusron menegaskan bahwa bangsa Indonesia sangat menghormati prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Dengan demikian, apapun alasannya, Presiden Yaman Abedrabbuh Mansour Hadi yang digulingkan oleh pengikut Abdul Malek al Houthi adalah Presiden yang dipilih secara demokratis.


"Karena itu, GP Ansor juga tidak membenarkan cara-cara kudeta dalam meraih kekuasaan. Namun Ansor sangat lebih tidak membenarkan adanya peperangan untuk meraih kekuasaan," tegasnya.

Untuk itu, GP Ansor meminta agar konflik Arab Saudi dan Negara Teluk, kecuali Oman, dengan kelompok Syi'ah Houthi di Yaman tidak dikaitkan dengan sentimen konflik aliran Sunni dan Syi'ah. Sebab antara Abedrabbuh Mansour al Hadi dan Abdul Malek al Houthi sesungguhnya adalah penganut Syi'ah Zaidiyyah. Jadi, konflik ini tidak ada kaitannya dengan Sunni dan Syi'ah.

"Melainkan lebih pada ketakutan dan ancaman kepentingan dan politik masing-masing negara, yang kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh ikut terlibat dan intervensi," ujarnya.

Karena itu, GP Ansor mengimbau bangsa Indonesia terutama umat Islam dan ulama Indonesia tidak terkecoh dan jangan mau ditunggangi kepentingan pihak lain.

"Masak tokoh-tokoh Islam Indonesia ditunggangi kedutaan negara lain, untuk mendukung aksi perang yang mereka lakukan. Kita umat Islam Indonesia jangan mau dipakai orang lain," tukasnya.

Sebelumnya, sejumlah ulama menyambangi kediaman Duta Besar Arab Saudi. Kehadiran para ulama ini untuk menyatakan dukungan terhadap pemerintah Arab Saudi yang memimpin operasi decisive storm terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman.

Bagi GP Ansor, perang bukanlah solusi. Apalagi, jika itu dari Arab Saudi maka ada kemungkinan biaya perangnya merupakan uang dari biaya haji.

"Jangan-jangan duit yang dibuat biaya perang uangnya jamaah haji. Masak dana hasil umat Islam untuk perang sesama umat Islam," ungkap Nusron. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya