Berita

soekarno dan megawati/net

Politik

Megawati Tak Sepaham dengan Soekarno

SABTU, 11 APRIL 2015 | 13:33 WIB | LAPORAN:

. Megawati Soekarnoputri tidak sepaham dengan ayahnya, Soekarno. Dulu, Soekarno menolak penyebutan presiden dan menteri sebagai pegawai partai, sementara Megawati berpandangan lain. Dia menganggap Presiden Jokowi dan menteri asal PDIP sebagai pegawai partai.

Hal itu sebagaimana diutarakan oleh Pengamat politik CSIS, Philips Vermonte dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4).

"Kalau inget sejarah Bung Karno itu orang yang anti partai loh. Bung Karno makanya tahun 1959 membawa Indonesia pada demokrasi terpimpin dan sampai 1965 enggak ada pemilu," kenang Philips.


Soekarno, hemat Philips,‎ saat itu merasa bahwa Pemilu hanya membuat posisi seorang presiden lemah karena parlemen. Partai juga memiliki kekuasaan yang melebihi kewenangan presiden.

Disisi lain, Philips juga ingatkan kepada parpol bahwa sistem negara Indonesia adalah Presidensial. Dimana, presiden merupakan tombak kekuasaan di pemerintahan.

"Kenapa tidak cocok dengan hasil pemilu saat itu? Karena logikanya saat itu parlementer yang berkuasa adalah partai dan presiden lemah. Kita harus ingat negara kita sistemnya presidensial. Jadi pusat kekuasaan kita di presiden," demikian Philips.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyindir pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Mega menyatakan bahwa presiden dan menteri-menteri di pemerintahan merupakan alat dari partai politik. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya