Berita

JUSUF KALLA/NET

RESHUFLLE KABINET

JK Tidak Sensitif pada Aspirasi Rakyat!

RABU, 08 APRIL 2015 | 11:05 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Urusan mengganti menteri merupakan hak prerogatif seorang Presiden. Karena itu, secara formal, Wakil Presiden maupun para menteri tidak pantas mengemukan persoalan ada pergantian menteri atau tidak ada pergantian kepada publik.

"Presiden dan Wakil Presiden bisa saja berkoordinasi soal reshuffle. Tetapi yang mengatakan reshuffle kepada publik itu ya Presiden," kata gurubesar ilmu hukum Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Ssep Warlan Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 8/4).

Pernyataan Asep ini terkait dengan wacana saling menegasikan antara Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Andi mengatakan dalam waktu dekat ini akan ada reshuffle, sementara JK mengatakan tidak akan ada reshuffle.


Di luar konteks saling bantah itu, Asep juga menilai JK memang tidak sensitif pada aspirasi rakyat yang berkembang. Rakyat sudah mau ada perubahan di level menteri, karena selama pemerintahan ini berjalan, bukan kesejahteraan yang didapat melaikan kesusahan-kesusahan baru dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas.

"Dan memang faktanya, banyak menteri yang tidak berkualiatas," ungkap Asep.

Asep sendiri menilai, idealnya reshuffle dilakukan sebelum bulan Juli atau Agustus. Sebab bulan itu biasanya sudah membahas lagi APBN Perubahan. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya