Berita

ilustrasi

Bisnis

KPK Diminta Bongkar Para Pemburu Rente Impor Pangan

500 Ribu Sapi Segera Masuk Indonesia
SENIN, 06 APRIL 2015 | 08:11 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah diminta untuk tidak sembarang buka keran impor pangan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengawasi.
 
Pimpinan KPK Johan Budi SP mengatakan, pihaknya memang ikut memantau kebijakan impor pangan supaya tidak merugikan negara dan petani. "Untuk saat ini kita dalami impor gula," ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Dia mengatakan, pihaknya sedang mempelajari tata niaga impor gula. KPK, kata dia, sudah memanggil menteri terkait dengan kebijakan impor gula ini.


Ketua Dewan Hortikultura Indo­nesia Benny Kusbini mengatakan, pihaknya menyambut baik masuknya KPK untuk mengawasi kegiatan impor pangan. Diharapkan, dengan masuknya lembaga anti rasuah ini tidak ada lagi para mafia yang mainkan izin impor pangan.

"Selama ini izin impor banyak dimainkan para spekulan dan pem­buru rente karena biaya politik ma­hal. Jadi yang mudah dimainkan impor pangan," katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia juga menyindir kebijakan pemerintah soal impor pangan. Menurut dia, selama ini selalu berteriak-teriak tidak akan impor pangan, tapi pada kenyataan im­por selalu terjadi setiap tahun.

Benny juga menyayangkan, lemahnya pengawasan pemerintah terhadap masuknya pangan ilegal ke dalam negeri. Saat ini, banyak selundupan pangan masuk melalui daerah-daerah perbatasan.

Menurut dia, impor tidak haram jika produksi dalam negeri tidak mencukupi. Tapi, jika produksi dalam negeri mencukupi pemerintah harus melarang impor karena akan merugikan negara.

Anggota Komisi IV DPR Fir­man Soebagyo mensinyalir, ada permainan dari para mafia pan­gan di semua kebijakan impor pangan yang dilakukan pemer­intah karena kebijakan tersebut sangat menguntungkan. "Ada fee yang didapat dari para importir itu, karena biasanya harganya lebih murah," katanya.

Dia mengatakan, kinerja mafia impor pangan ini sudah sangat terorganisir. Ada pihak-pihak yang bertugas menyebarkan isu kelangkaan dan penahanan stok. Kondisi tersebut untuk membuat resah masyarakat dan menjadikan alasan pemerintah untuk membuka keran impor pangan. "KPK harus bongkar para pemburu rente di impor pangan," tegasnya.

Sementara, Menko Perekono­mian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah tetap akan membuka keran impor pangan dalam wak­tu dekat untuk mengamankan pasokan selama Lebaran. "Daging dari sekarang harus dibuka kerannya. Sudah ada izinnya untuk kuota 500 ribu ekor sapi. Tapi harus diawasi," katanya.

Selain sapi, kata dia, pemerintah juga akan mulai membuka keran impor sejumlah bahan pangan lainnya. Pemerintah menjanjikan, sebelum Lebaran semua pasokan bahan pokok tercukupi. "Begitu juga kita menjaga pasokan ayam, gula, telur. Itu diantisipasi semua," terangnya.

BUMN Dilarang Menimbun Bahan Pokok

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, akan mem­buat aturan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar tidak menimbun bahan pokok kebutuhan masyarakat di gudang miliknya.

Mendag menjelaskan, alasan aturan ini dibuat karena di­rinya terus mendapatkan laporan mengenai tidak bagusnya gula-gula yang berada di pasaran. "Itu gula yang disimpan 1-2 tahun lalu. Nanti saya akan keluarkan aturan penimbunan gula nggak boleh," tegasnya.

Dia menjelaskan, gudang-gu­dang penyimpanan ini memang dimiliki para BUMN, namun gula tersebut bukanlah miliknya tetapi pihak lain. "Swasta itu pinjam gudang, seharusnya dike­luarin dong. Mereka mau mainin harga," tegasnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya