Berita

ilustrasi

Bisnis

Pemerintah Jangan Diam Saja Dong....

Harga Elpiji 12 Kg Naik
MINGGU, 05 APRIL 2015 | 08:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sikap diam-diam Pertamina menaikan harga jual gas elpiji 12 kilogram menjadi Rp 142 ribu per tabung menuai kritik. Pemerintah diminta mendorong bisnis elpiji non subsidi tidak hanya dikuasai Pertamina, sehingga harga jual bisa kom­petetif di pasaran.

Pengamat Kebijakan Energi, Sofyano Zakaria mengatakan, pemerintah tidak bisa me­nyalahkan Pertamina, ketika menaikan harga jual gas elpiji. Pasalnya, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009, elpiji 12kg ditetap­kan sebagai elpiji umum yang tidak disubsidi. Akibatnya, har­ga diatur dan ditetapkan Badan Usaha Niaga Elpiji. Dalam hal ini adalah pertamina.

"Jadi Pertamina hanya wajib melaporkan saja ke pemerintah, jika akan menetapkan harga jual. Tidak perlu meminta izin atau meminta persetujuan pe­merintah," katanya di Jakarta.


Menurut Sofyano, karena elpiji umum atau elpiji 12 kg bukan bersubsidi, maka pen­etapan harganya sama dengan harga minyak goreng, gula, atau beras yang mengacu ke harga pasar. Kenaikan harg­anya juga tidak memerlukan sosialisasi dari pelaku. "Inilah yang seharusnya disikapi oleh pemerintah. Apalagi perlu diketahui, sekitar 60 persen kebutuhan elpiji dalam negeri diimpor, termasuk elpiji non-subsidi," ujarnya.

Selama ini, kata Sofyano, harga elpiji mengacu ke harga cp aramco dan untuk April cp aramco berada di kisaran Rp 7.000/kg, di luar ongkos ang­kut, marjin SPBE, marjin agen, marjin pertamina, ppn, dan biaya lain. "Menurut perhitun­gan saya, harga jual elpiji non-subsidi nilai pantas jualnya ke masyarakat ada di kisaran Rp 13.000/kg," katanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya