Berita

tommy soeharto/net

Parsindo: Kecaman Tommy Soeharto pada Yorrys Raweyai Bermakna Lebih Luas

KAMIS, 02 APRIL 2015 | 07:16 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kicauan Hutomo Mandala Putra, atau Tomy Soeharto, di media sosial tentang kericuhan di ruang Fraksi Golkar merupakan bentuk kegelisahan bahwa penegakan hukum di Republik ini semakin lemah. Dan bila cara-cara premanisme jadi budaya maka jelas itu akan merusak sistim demokrasi, politik dan hukum.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), HM. Jusuf Rizal. Pernyataan Jusuf Rizal ini terkait dengan kicauan Tomy Soeharto tentang Yorrys Raweyai.  Menurut Jusuf Rizal, kecaman Tommy ini bukan hanya ditujukan pada Yorrys Raweyai, tapi mengandung makna yang lebih luas.

"Bisa kepada pemerintah dan berbagai pihak untuk mengingatkan betapa pentingnya penegakan hukum disemua lini agar tercipta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Jusuf Rizal kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Kamis, 2/4).


Parsindo sendiri merupakan ormas yang secara terbuka mengusung Tommy Soeharto menjadi Capres 2019. Parsindo merupakan besutan dari Lumbung Informasi Rakyat (Lira) yang telah memiliki cabang di 34 propinsi dan 497 Kabupaten Kota. Tomy Soeharto dinilai merupakan figur kuat memimpin Indonesia di tengah krisis kepemimpinan bangsa.

Jusuf Rizal melanjutkan, kicauan Tomy Soeharto yang begitu tegas merupakan puncak dari kekecewaan yang dirasakan terhadap berbagai hal di republik ini. Tidak hanya masalah politik, tapi juga ekonomi, sosial, hukum, maraknya korupsi, tata kelola pemerintahan maupun melambungnya harga kebutuhan pokok yang membuat rakyat menjerit dan tercekik, dll.

"Sebagai ormas pengusung Tomy Soeharto jadi Capres 2019, kami mendukung langkah-langkah strategis beliau untuk dapat berbuat membenahi carut marut bangsa ini. Pemimpin bangsa ini butuh sosok yang tegas, berani, merakyat dan visioner. Tomy Soeharto menurut Parsindo memiliki talenta seperti Alm. Pak Harto," demikian Jusuf Rizal. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya